Buntut Aksi Pemukulan, Wasit Liga 1 dan 2 Pimpin Laga Sepak Bola PON 2024

Oleh: Tarmizi Hamdi
Minggu, 15 September 2024 | 19:00 WIB
Wasit dipukul oleh pemain Sulteng. (Foto/X/@YosepYesna1363)
Wasit dipukul oleh pemain Sulteng. (Foto/X/@YosepYesna1363)

BeritaNasional.com - Wasit dari Liga 1 dan 2 rencananya memimpin laga semifinal dan final sepak bola putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024.

Rencana itu diungkapkan pihak PSSI setelah terjadinya insiden pemukulan hingga wasit terkapar dan dilarikan dengan ambulans dalam laga Aceh versus Sulawesi Tengah yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh pada Sabtu (14/9) malam WIB.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga menyatakan Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta untuk mengganti seluruh wasit yang ditugaskan di PON 2024 cabang sepak bola putra dengan wasit-wasit terbaik di Indonesia.

"Pertandingan semifinal dan final di PON bisa berlangsung fair, yaitu mengganti semua wasit yang ditugaskan dengan wasit-wasit Liga 1 dan Liga 2 untuk memimpin pertandingan di Aceh," ucapnya dalam keterangannya pada Minggu (15/9/2024).

Diketahui, dalam laga itu, Aceh dinyatakan menang walkover (WO) setelah Sulteng menolak untuk bermain di perpanjangan waktu karena tidak terima dengan sejumlah keputusan wasit.

Wasit Eko Agus Sugih Harto yang memimpin pertandingan ini dinilai mengambil sejumlah keputusan kontroversial, salah satunya, memberikan dua tendangan penalti untuk tim Aceh beberapa menit sebelum laga usai yang membuat tuan rumah mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Arya menuturkan keputusan mengganti seluruh wasit ini dilakukan pihaknya untuk menjaga muruah sepak bola Indonesia.

"Kami harapkan tidak ada lagi hal-hal yang seperti ini," ujarnya.

Sementara itu, Ketua PSSI Erick Thohir Erick mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi mendalam dimulai dari kepemimpinan wasit yang dinilai penuh kejanggalan. Di samping itu reaksi yang sangat tidak sportif pemain juga dipastikan berbuah sanksi terberat. 

"Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat," kata Erick.

Sanksi larangan seumur hidup pun mengancam wasit dan pihak-pihak lain jika terbukti mengatur hasil laga. Namun Erick menegaskan pula bahwa tak ada justifikasi bagi pemain untuk melakukan aksi pemukulan.

"Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu," tandas Erick.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: