Strategi Keberlanjutan Berbasis AI: Mengurangi Emisi dan Memperkuat Profitabilitas Perusahaan

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 17 September 2024 | 13:00 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan. (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi kecerdasan buatan. (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Keberlanjutan kini menjadi fokus utama bagi banyak perusahaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Mengurangi jejak karbon tidak hanya penting untuk lingkungan, tetapi juga bisa menjadi strategi cerdas untuk meningkatkan performa bisnis.

Kecerdasan buatan (AI) memainkan peran kunci dalam pencapaian ini dengan membantu perusahaan mengoptimalkan operasi mereka dan sekaligus mengurangi emisi karbon.

Dalam konteks komitmen nasional Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 29% pada tahun 2030, teknologi AI dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut.

"Kami berkomitmen untuk membantu organisasi di seluruh Indonesia dalam mencapai tujuan keberlanjutan mereka. AI bukan hanya alat untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga sebagai pendorong perubahan signifikan dalam upaya keberlanjutan bisnis," kata Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia, dikutip dari keteranganya, Selasa (17/9/2024).

"Dengan menggunakan AI, perusahaan dapat menggabungkan keberlanjutan dengan pertumbuhan bisnis secara harmonis," ucapnya lebih lanjut.

Tiga Cara AI Membantu Perusahaan Mengurangi Emisi dan Meningkatkan Keuntungan

1. Optimisasi Rantai Pasokan untuk Efisiensi yang Lebih Baik

Rantai pasokan seringkali menjadi sumber utama emisi karbon akibat logistik yang tidak efisien, produksi yang berlebihan, dan limbah. AI dapat membantu dengan memprediksi permintaan secara lebih akurat, mengoptimalkan rute distribusi, dan mengurangi limbah.

Dengan melakukan hal ini, perusahaan tidak hanya mengurangi jejak karbon tetapi juga menghemat biaya operasional. Dalam konteks komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi, penggunaan AI untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan dapat mendukung pencapaian target pengurangan emisi nasional.

Contoh Praktis: AI dapat mengoptimalkan rute pengiriman barang sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas rumah kaca, sekaligus menurunkan biaya logistik.

2. Mengoptimalkan Konsumsi Energi

Energi merupakan salah satu kontributor utama terhadap emisi karbon. AI dapat mengurangi dampak ini dengan memonitor dan menganalisis pola konsumsi energi dalam berbagai aspek operasi perusahaan. Dengan wawasan yang diperoleh dari analisis AI, perusahaan dapat menyesuaikan penggunaan energi, mencegah pemborosan, dan mengurangi biaya energi.

Contoh Praktis: Di Water Corporation, Australia, penggunaan infrastruktur berbasis AI yang terintegrasi dengan cloud telah berhasil mengurangi emisi karbon sekitar 150 metrik ton per tahun dan menurunkan biaya operasional lebih dari 40%. Solusi ini tidak hanya mendukung tujuan keberlanjutan tetapi juga mengurangi biaya energi.

3. Meningkatkan Pelaporan dan Kepatuhan Terhadap Komitmen Keberlanjutan

Perusahaan seringkali menghadapi tantangan dalam melaporkan kemajuan keberlanjutan mereka secara akurat dan mematuhi regulasi yang kompleks. AI dapat menyederhanakan proses ini dengan mengotomatisasi pengumpulan data dan analisis performa keberlanjutan, memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan meningkatkan transparansi.

Contoh Praktis: Di Asia Tenggara, PT SUCOFINDO memanfaatkan teknologi AI untuk memantau dan melaporkan emisi secara akurat, mendukung upaya keberlanjutan perusahaan dengan memverifikasi kepatuhan melalui pelaporan yang transparan dan efektif.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: