Teror Bom Sekolah Pakai Nomor Nigeria, Komisi I Dorong Penguatan Sistem Deteksi Dini Nomor Internasional

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 09 Oktober 2025 | 10:30 WIB
Teroris kirim pesan teror bom ke beberapa sekolah menggunakan nomor Nigeria. (Foto/Pixabay)
Teroris kirim pesan teror bom ke beberapa sekolah menggunakan nomor Nigeria. (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono mendorong Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan penguatan sistem deteksi dini nomor internasional yang masuk ke jaringan nasional yang berpotensi digunakan sebagai tindakan kriminal. Belajar dari kasus teror bom di beberapa sekolah internasional di Banten dan Jakarta yang menggunakan nomor asal Nigeria (+234).

"Sebagai mitra kerja Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Komisi I DPR RI mendorong penguatan sistem deteksi dini terhadap nomor internasional yang masuk ke jaringan nasional, khususnya yang berpotensi digunakan untuk tindakan kriminal, serta peningkatan kerja sama lintas negara dalam pelacakan sumber ancaman digital," kata Dave kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).

Komisi I juga meminta adanya penerapan verifikasi ketat pada layanan pesan instan dan platform komunikasi digital untuk mencegah penyalahgunaan pihak anonim.

Menurut Dave, penting dilakukan edukasi kepada masyarakat agar lebih tanggap dan tidak mudah terintimidasi saat menghadapi ancaman digital.

Oleh karena itu, Komisi I meminta Komdigi melakukan evaluasi menyeluruh sistem pengawasan nomor asing dan menyampaikan hasilnya kepada publik sebagai bentuk akuntabilitas.

"Kami percaya bahwa perlindungan terhadap ruang digital nasional adalah bagian integral dari keamanan negara, dan harus ditangani dengan pendekatan lintas sektor yang komprehensif," ujarnya.

Ketua DPP Partai Golkar ini menilai, peristiwa ancaman bom tersebut tidak hanya mengganggu ketenangan publik, tetapi menjadi tantangan pengawasan lalu lintas digital lintas negara.

"Dalam era keterhubungan global, ancaman semacam ini dapat muncul dari mana saja, dan oleh karena itu, sistem keamanan siber serta tata kelola telekomunikasi kita harus mampu merespons secara cepat dan tepat," tegas Dave.

Sebelumnya, teror bom dengan menggunakan nomor Nigeria (+234) terjadi di dua sekolah internasional di Banten, yakni Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Selasa (7/10).

Teror serupa juga mengancam North Intercultural School (NJIS), di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu (8/10) kemarin. Isi pesan ancamannya sengat mirip, dan peneror pun meminta uang tebusan sebesar USD 30.000 dalam bentuk Bitcoin.sinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: