Analisis BMKG soal Gempa di Bandung Raya

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Rabu, 18 September 2024 | 12:44 WIB
Ilustrasi gempa bumi. (Foto/freepik)
Ilustrasi gempa bumi. (Foto/freepik)

BeritaNasional.com - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai gempa M 4,9  yang mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa barat, pada hari ini Rabu (18/9/2024).

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, episenter gempa terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas  Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal),” ujar Daryono dalam keterangannya, Rabu (18/9/2024).

Menurut Daryono, Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan daerah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi.

“Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ungkap dia.

Selain itu, Daryono berujar bahwa hasil monitoring BMKG  menunjukkan adanya lima aktivitas gempa susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar M3.1.

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: