Pakar Holocaus: Israel Terlibat Genosida di Gaza

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 06 Oktober 2024 | 17:30 WIB
Israel lakukan genoside di Israel (Foto/Gaza Now)
Israel lakukan genoside di Israel (Foto/Gaza Now)

BeritaNasional.com - Di tengah kehancuran massal Gaza dan kini Lebanon, Mahkamah Internasional (ICJ) mengevaluasi agresi Israel dalam kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan untuk menentukan apakah tindakan tersebut merupakan kejahatan dari semua kejahatan menurut hukum internasional, yakni genosida.

Namun putusan sementara menetapkan sejumlah tindakan yang dituduhkan Afrika Selatan telah dilakukan oleh Israel di Gaza, sudah masuk dalam kejahatan genosida.

Pakar Holocaust Omer Bartov mengatakan, pemeriksaan cermatnya terhadap tindakan militer Israel di Gaza sejak Oktober lalu telah membuatnya menyimpulkan bahwa tidak mungkin lagi untuk menyangkal bahwa Israel melakukan tindakan genosida di Gaza.

"Seiring berjalannya waktu, Anda dapat melihat bahwa tindakan IDF mencapai skala penghancuran yang disengaja dan terarah terhadap universitas, rumah sakit, sekolah, masjid, infrastruktur, dan kawasan perumahan. Penduduk juga dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain," kata Bartov, mantan komandan infanteri Israel yang kini menjadi Profesor Samuel Pisar untuk Studi Holocaust dan Genosida di Universitas Brown.

“Dan sementara itu, (populasi) makin dilemahkan oleh hal ini, dan tidak pernah aman di 'zona aman'-nya, tetapi terus-menerus diserang,” ujar Bartov dikutip dari Anadolu.

Bartov menyatakan, sangat mungkin kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dilakukan oleh Israel di Gaza. Ia memperingatkan, Israel berada dalam bahaya terjerumus ke dalam genosida.

“Masih ada waktu untuk menghentikan Israel agar tindakannya tidak berubah menjadi genosida yang lebih parah,” katanya.

Bartov mengatakan evaluasi tersebut berubah setelah invasi Israel pada bulan Mei ke Rafah, yang merupakan kota terakhir di Gaza yang memiliki tingkat keamanan tertentu bagi sekitar 1,5 juta warga sipil yang mencari perlindungan di sana.

"Bagi saya, itu berarti bahwa sama sekali tidak ada perhatian terhadap kehidupan manusia atau pertimbangan kemanusiaan, tetapi lebih kepada upaya untuk membuat penduduk Gaza tidak mungkin hidup, dan melemahkan penduduk sedemikian rupa sehingga mereka akan punah, entah karena aksi militer atau karena banyaknya penyakit yang ada di sana, karena kesehatan yang memburuk dalam skala besar," urai dia.

Bartov mengatakan bahwa meski tidak jelas apakah perang itu dimulai dengan niat genosida, dia telah mengidentifikasi kesamaan dengan perang yang sedang berlangsung saat ini di Gaza dan serangkaian pemindahan paksa pada 1948, ketika sekitar 750.000 warga Palestina terbunuh atau dipaksa meninggalkan rumah mereka di wilayah yang sekarang disebut Israel.

Rumah-rumah mereka dan seringkali seluruh desa dihancurkan untuk mempersulit kemungkinan pemulangan. Warga Palestina menyebut peristiwa-peristiwa itu sebagai Nakba, yang dalam bahasa Arab berarti "malapetaka."

Bartov menekankan bahwa analisisnya tidak berarti bahwa perang Israel di Gaza setara dengan Holocaust oleh Nazi.

“Namun saat ini, Israel, sebagaimana saya simpulkan, terlibat dalam tindakan genosida di Gaza. Itu tidak harus seperti Holocaust. Ada banyak kasus lain. Holocaust adalah genosida terbesar dalam sejarah, dan itu sangat berbeda dari apa yang kita lihat sekarang, tetapi itu tidak membebaskan Israel dari tanggung jawab atas tindakannya sendiri,” tambahnya.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: