RK Siap Bikin Akses Setara bagi Kaum Disabilitas
BeritaNasional.com - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1 Ridwan Kamil (RK) ditanya soal cara penanganan kaum disabilitas oleh Pasangan Calon (Paslon) Nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Adapun pertanyaan ini ditanyakan Pramono-Rano saat debat perdana yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada Minggu (6/10/2024).
RK mengatakan, dia bakal membuat akses yang setara untuk kaum disabilitas mendapatkan haknya dalam bekerja, bermobilitas, hingga mengakses pendidikan dan layanan kesehatan.
"Pertanyaan Mas Pram ini adalah konteks tentang berkeadilan. Yang namanya berkeadilan semua di Republik ini selama dia adalah anak bangsa, kita harus mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan, dalam kesehatan, dalam pekerjaan, dalam mobilitas di kota," kata RK dalam paparannya.
RK berujar, aksi yang akan dia terapkan selanjutnya adalah membangun jalur disabilitas.
"Sebagai yang aktif di perkotaan, saya mengamati mayoritas kota di Indonesia itu ramahnya hanya untuk kita lelaki dewasa. Disabilitas dan lain-lain kadang-kadang susah. Waktu pengalaman saya, saya reformasi semua. Semua perempatan jalan dan trotoar dihadirkan dengan jalur disabilitas," ujar RK.
Eks Gubernur Jawa Barat itu kemudian menyinggung soal pembuatan jalur disabilitas berwarna merah. Menurutnya, hal itu tak boleh dilakukan karena warnanya sulit dilihat bagi kaum disabilitas.
"Saya pernah tegur satu Wali Kota karena jalur tuna netranya diwarna merah. Mohon maaf ini bukan masalah warna ini. Kuning itu adalah low vision yang bisa dilihat. Hal-hal yang begitu terus kita tingkatkan," ucap RK.
Tidak hanya itu, RK kembali memamerkan kebijakan Equal Oppurtunity Employer yang dia terapkan di Jawa Barat. Hal itu pula akan dia terapkan saat jadi Jakarta 1.
"Jadi semua kantor di Jakarta Insya Allah menandatangani kontrak bahwa mereka adalah perusahaan yang akan mempekerjakan siapapun tanpa memandang apakah dia disabilitas atau tidak, selama disabilitas itu bisa," tegas RK.
"Contoh tuna netra dia bisa pekerjakan di data center, di call center. Kan tidak perlu visual, cukup suara. Jadi berkeadilan dalam pendidikan, kesehatan, pekerjaan InsyaAllah hadir lima tahun lebih cepat di Jakarta," tambahnya.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 22 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu