Stunting Jadi Pekerjaan Rumah Pemberintahan Baru

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Senin, 07 Oktober 2024 | 12:45 WIB
Anak Sekolah Dasar 5 Sukasari, Kota Tangerang, Banten, saat uji coba makan bergizi gratis. (BeritaNasional/Elvis sendouw)
Anak Sekolah Dasar 5 Sukasari, Kota Tangerang, Banten, saat uji coba makan bergizi gratis. (BeritaNasional/Elvis sendouw)

BeritaNasional.com -  Pemerintah yang baru memiliki pekerjaan rumah besar yakni menurunkan angka pravalensi stunting yang selama ini dinilai masih belum maksimal. Anggota DPR  Kurniasih Mufidayati target pemerintah untuk menurunkan angka prevalensi stunting hingga 14% yang belum tercapai, dengan prevalensi stunting nasional yang masih berada di angka 21%.

 

"WHO sendiri memiliki target prevalensi stunting sebuah di negara di bawah 20%. Jadi persoalan stunting ini menjadi salah satu pekerjaan rumah besar yang harus dihadapi oleh pemerintahan mendatang," jelasnya. 

 

Dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/10/2024) ia menegaskan kondisi ini menunjukkan langkah yang diambil selama pemerintahan saat ini belum cukup efektif dalam menurunkan angka stunting secara signifikan.

 

“Dengan angka prevalensi stunting yang masih tinggi, ini artinya masih ada sekitar satu dari lima anak di Indonesia yang mengalami stunting. Ini adalah situasi yang memerlukan perhatian lebih dari pemerintahan yang akan datang,” ungkapnya.

Kurniasih menekankan stunting tidak hanya berdampak pada kualitas hidup individu tetapi juga memengaruhi masa depan bangsa secara keseluruhan. Stunting yang dialami pada usia dini berdampak pada perkembangan otak anak, yang pada gilirannya berpengaruh pada kecerdasan dan produktivitas di masa depan.

“Investasi di bidang kesehatan, gizi, dan pendidikan sejak dini harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan pembangunan nasional. Pemerintah yang akan datang harus lebih fokus pada langkah-langkah preventif dan intervensi yang lebih terarah untuk menurunkan angka stunting"

Sebagai solusi, Kurniasih mendorong peningkatan akses gizi yang berkualitas bagi ibu hamil dan balita, program edukasi kesehatan yang lebih masif, serta penguatan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.

“Kita memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak, termasuk peran serta masyarakat untuk memastikan bahwa program penanganan stunting benar-benar sampai kepada yang membutuhkan. Harus ada perbaikan signifikan dalam pelaksanaan program di lapangan agar target yang sudah ditetapkan bisa tercapai di masa mendatang,” tegasnya. 

Kurniasih berharap pemerintah berikutnya akan belajar dari kekurangan yang ada dan dapat mengakselerasi program-program penanganan stunting sehingga target prevalensi yang lebih rendah dapat segera dicapai.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: