Update Longsor Cilacap, 2 Jenazah Kembali Ditemukan dan 10 Orang Masih dalam Pencarian

Oleh: Kiswondari
Senin, 17 November 2025 | 06:54 WIB
Update longsor Cilacap, 2 jenazah kembali ditemukan dan 10 orang masih dalam pencarian. (Foto/BNPB)
Update longsor Cilacap, 2 jenazah kembali ditemukan dan 10 orang masih dalam pencarian. (Foto/BNPB)

BeritaNasional.com - Memasuki hari keempat pada Minggu (16/11/2025) kemarin, tim SAR gabungan kembali menemukan dua jenazah yang tertimbun material longsor di Desa Cibeunying, Cilacap, Jawa Tengah. Dengan penemuan ini, total korban meninggal dunia pada peristiwa longsor Desa Cibeunying menjadi 13 orang dan sepuluh orang masih dalam pencarian.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, sejak pukul 06.00 WIB pagi, sebanyak 22 alat berat jenis bucket eskavator dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Kabupaten Cilacap, diturunkan membantu proses operasi pencarian dan pertolongan (opsar) longsor yang melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap.

"Penambahan alat berat pengeruk tanah ini terbukti memudahkan tim pencarian dan pertolongan (SAR) dalam menemukan korban yang masih hilang," kata Muhari dikutip keterangan resmi BNPB, Senin (17/11/2025). 

Selain dukungan alat berat, kata dia, operasi ini juga didukung oleh 1.001 personel dari berbagai komponen bangsa. Sembilan ekor unit K9 dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan Polres di Jawa Tengah ikut membantu pencarian korban.

Sementara hingga saat ini, menurut Muhari, pemerintah desa setempat telah menyediakan lokasi pengungsian di Balai Desa Cibeunying dan gedung MTS SS Cibeunying. Dua lokasi ini dimanfaatkan warga untuk tempat bernaung sementara, terutama saat malam hari. 

Selain itu, sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan darurat bencana ini, Muhari mengungkapkan, operasi modifikasi cuaca (OMC) juga dilakukan BBNPB sejak Minggu (16/11/2025) pagi. Bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) sebanyak 3 ton telah disemai melalui tiga sorti penerbangan.

"Operasi dilaksanakan secara intensif dengan menggunakan satu armada pesawat Cessna PK-SNM yang diberangkatkan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menuju area yang berpotensi memicu peningkatan curah hujan di wilayah terdampak. Selama proses OMC dilakukan, cuaca di wilayah terdampak terpantau cerah berawan. Hal itu tentunya memudahkan kinerja tim SAR gabungan dalam melanjutkan misinya," terangnya. 

Selain operasi SAR, dia menambahkan, pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak juga menjadi salah satu prioritas penanganan darurat bencana ini. Sesuai perintah Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, tim Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB menyerahkan dukungan bantuan operasional berupa kebutuhan dasar, logistik, dan peralatan kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap.

Penyerahan bantuan itu dilakukan secara simbolis oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, kepada Bupati Cilacap Syamsul Amalia Rohman, dengan rincian kebutuhan dasar antara lain 200 paket sembako, 100 lembar selimut, 100 buah matras, dan 200 pax makanan siap saji. Selain itu diserahkan pula bantuan peralatan yaitu satu unit tenda pengungsi, 20 unit tenda keluarga, satu unit pompa alkon, empat unit light tower, dan dua unit pompa alkon.

Demi memaksimalkan rangkaian penanganan darurat secara terpadu, Bupati Cilacap telah menetapkan status keadaan darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 30 hari, terhitung dari tanggal 14 November hingga 14 Desember 2025. 

"Mengingat cuaca di sekitar Cilacap, khususnya di wilayah Kecamatan Majenang dan sekitarnya diprakirakan masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi, BNPB mengimbau warga sekitar, khususnya di wilayah terdampak untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi risiko longsor susulan atau banjir bandang," imbaunya. sinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: