Batik Besurek, Karya Seni Berbalut Sejarah dan Makna Mendalam

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 11 Oktober 2024 | 20:00 WIB
Batik besurek dengan motif kaligrafi. (Foto/Kemenparekraf)
Batik besurek dengan motif kaligrafi. (Foto/Kemenparekraf)

BeritaNasional.com - Batik besurek adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang berasal dari Bengkulu, provinsi yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera. 

Istilah besurek sendiri dalam bahasa Bengkulu berarti bertulisan atau bersurat yang mencerminkan ciri khas utama batik ini, yaitu motifnya yang kerap kali berbentuk huruf-huruf Arab gundul (tanpa harakat), kaligrafi Arab, serta ornamen flora dan fauna.

Sejarah Batik Besurek

Batik besurek mulai berkembang di Bengkulu sejak abad ke-16 saat perdagangan dan penyebaran Islam mengalami perkembangan pesat di Sumatera. 

Pada masa itu, pengaruh budaya Arab dan Melayu sangat kuat, yang kemudian mewarnai perkembangan motif pada kain batik. 

Masyarakat Bengkulu yang mayoritas beragama Islam memasukkan unsur-unsur kaligrafi Arab dalam motif batik yang bertujuan memperkaya estetika sekaligus sebagai sarana penyebaran agama dan nilai-nilai Islam.

Penggunaan huruf Arab dalam batik besurek dipengaruhi oleh tradisi tulisan Arab Melayu yang sudah lama dikenal di Bengkulu.

Aksara Arab digunakan untuk menulis dalam bahasa Melayu. Selain itu, terdapat pengaruh budaya India dan China yang terlihat dalam motif-motif flora dan fauna sebagai hasil dari interaksi perdagangan lintas budaya pada masa lampau.

Motif dan Makna Filosofis

Batik Besurek memiliki motif yang sangat khas dan berbeda dari batik-batik di daerah lain. Beberapa motif utama yang sering ditemukan antara lain:

1. Motif kaligrafi Arab: Motif ini biasanya berupa potongan-potongan ayat suci Al-Qur'an atau kata-kata mutiara dalam bahasa Arab. 

Meski demikian, kaligrafi pada batik besurek umumnya tidak dimaksudkan untuk dibaca, melainkan sebagai unsur estetika. 

Penggunaan kaligrafi mencerminkan kebudayaan masyarakat Bengkulu yang religius sekaligus menjadi bentuk penghormatan terhadap Islam.

2. Motif bunga rafflesia: bunga rafflesia arnoldi yang merupakan ikon Provinsi Bengkulu juga sering diadaptasi ke dalam motif batik besurek. Bunga yang langka ini melambangkan keindahan, kekuatan, dan kebanggaan daerah.

3. Motif burung kuau: burung kuau atau merak sering menjadi simbol keindahan dan keanggunan dalam budaya Indonesia. Pada Batik Besurek, burung ini juga melambangkan harapan dan kemakmuran.

4. Motif Rejang Lebong: Motif yang terinspirasi dari pola tenun tradisional Suku Rejang, salah satu suku asli Bengkulu. Pola-pola ini mencerminkan kearifan lokal dan warisan leluhur yang kaya akan nilai tradisional.

Setiap motif dalam Batik Besurek sarat akan makna filosofis yang mendalam. Penggunaan motif kaligrafi dan flora/fauna lokal tidak hanya menambah estetika kain, tetapi juga merupakan ekspresi dari identitas dan budaya masyarakat Bengkulu.

Pelestarian Batik Besurek

Dalam beberapa dekade terakhir, batik besurek sempat mengalami penurunan popularitas, terutama dengan munculnya kain-kain modern dan produksi massal batik dari daerah lain. Namun, pemerintah dan berbagai komunitas budaya di Bengkulu berusaha keras untuk melestarikan batik khas daerah ini.

Beberapa upaya pelestarian yang dilakukan antara lain:

- Festival Batik Besurek: Diadakan secara berkala di Bengkulu untuk memperkenalkan Batik Besurek kepada generasi muda dan memperluas pasar bagi para pengrajin lokal. Festival ini menampilkan berbagai kegiatan seperti pameran batik, lomba desain batik, hingga peragaan busana berbahan Batik Besurek.

- Pelatihan Pengrajin Batik: Pemerintah setempat bersama lembaga-lembaga pendidikan dan kebudayaan aktif mengadakan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat, khususnya kaum muda, untuk memperdalam keterampilan membatik dan menciptakan motif-motif baru yang tetap berakar pada tradisi.

- Pengembangan Produk: Batik Besurek kini tidak hanya digunakan untuk pakaian tradisional, tetapi juga diadaptasi ke dalam produk-produk modern seperti tas, sepatu, dan aksesoris. Hal ini membuat Batik Besurek semakin relevan dan diminati oleh kalangan muda serta pasar global. 

- Sertifikasi Batik Besurek: Guna menjaga keaslian dan kualitas Batik Besurek, pemerintah Bengkulu sedang mengupayakan sertifikasi produk, sehingga batik ini bisa lebih dikenal dan dilindungi sebagai warisan budaya tak benda dari daerah tersebut.

Tantangan dan Harapan

Seperti batik tradisional lainnya, Batik Besurek juga menghadapi tantangan dari segi pemasaran dan persaingan dengan produk tekstil modern. Namun, dengan dukungan pemerintah, komunitas lokal, dan antusiasme generasi muda, Batik Besurek memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menjadi salah satu produk kebanggaan Indonesia di mata dunia.

Melestarikan Batik Besurek bukan hanya soal menjaga selembar kain, tetapi juga melindungi cerita, identitas, dan kebanggaan masyarakat Bengkulu yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Warisan budaya ini merupakan salah satu aset berharga Indonesia yang harus terus dirawat dan dijaga agar tetap hidup dan relevan di masa depan.

(Helvi Handayani/Magang)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: