Tengah Berduka, RK Ungkap Pesan Terakhir dari Mohammad Danisworo Untuknya
BeritaNasional.com - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1 Ridwan Kamil (RK) turut berduka atas wafatnya guru besar arsitektur dan desain kota Mohammad Danisworo pada Jumat (11/10/2024) kemarin.
RK mengatakan, Danisworo merupakan dosen kesayangannya dan sudah dianggap sebagai ayah keduanya.
"Saya sangat kehilangan karena Prof Danisworo merupakan tokoh tata kota ternama. Beliau adalah ayah kedua saya, yang mengirim saya studi ke Amerika," kata Ridwan Kamil kepada wartawan.
Danisworo pun, lanjut RK, memilihkan kampus di Amerika Serikat untuknya belajar hingga dapat meraih gelar Master Urban Design dari University of California, Berkeley.
"Prof Danisworo banyak berjasa buat hidup saya. Saat saya kekurangan uang, yang memberi bantuan juga beliau. Prof Danisworo yang mendorong saya menjadi staf ahli Pak Sutiyoso sepulang dari Amerika Serikat," ujar RK.
"Secara karier, saya banyak dibimbing. Saya akan meneruskan cita-citanya bila nanti saya terpilih menjadi orang nomor satu di Jakarta," lanjut RK.
Sebelum wafat, RK mengungkapkan bahwa Danisworo sempat berpesan agar tidak hanya membangun Jakarta, tetapi juga membangun manusianya.
"(Dia berpesan) 'Kang Emil, kalau nanti jadi gubernur jangan hanya membangun gedung saja, tapi juga membangun warganya, membangun komunitas lainnya.' Insya Allah pesan itu saya akan jalankan," ungkap Ridwan Kamil menirukan ucapan Danisworo.
Untuk diketahui, Mohammad Danisworo menempuh pendidikan S-1 di ITB jurusan arsitektur. Kemudian, ia meneruskan studi tentang rancang kota di University of California, Berkeley dan memeroleh gelar doktoral Urban Environmental Planning dari University of Washington.
Setelah menyelesaikan studi, Danisworo memulai karir profesionalnya di biro arsitektur Skidmore, Owing and Merril (SOM), Chicago.
Pria kelahiran Semarang, 2 April 1938 ini, juga pernah mengkritik keras tentang tata kota Jakarta. Menurut dia, Jakarta belum bisa dikatakan berfungsi sebagai sebuah kota, apalagi sebaagai kota yang berkualitas, menarik secara visual, dan ramah lingkungan.
Penilaiannya itu didasarkan pada tiga prinsip utama, yakni kualitas fungsional, kualitas visual, dan kualitas lingkungan. Dari sisi kualitas fungsional, Jakarta harus menjadi kota yang menjamin keselamatan, keamanan, kenyamanan, efektivitas dan efisien warganya dalam beraktivitas.
Sementara, dari sisi kualitas visual berkaitan dengan kejelasan, estetika, karakter, dan jati diri kota. Warga harus bisa bergerak dengan mudah lantaran dipandu oleh petunjuk arah, lancar, tidak chaos.
Sedangkan dari sisi kualitas lingkungan, Jakarta harus bisa beradaptasi dengan iklim, ekologi, sosial, dan budaya. Jakarta antara lain harus bisa menyediakan ruang bagi warganya untuk berinteraksi sosial. Itulah ciri baru Jakarta.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 21 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 19 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu