Menjawab Keluhan Pesepeda, Ridwan Kamil Rencanakan Pembangunan Fasilitas Baru

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 13 Oktober 2024 | 22:45 WIB
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil. (BeritaNasional/Tim RK)
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil. (BeritaNasional/Tim RK)

BeritaNasional.com -  Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1 Ridwan Kamil (RK) mengungkapkan rencananya untuk membangun infrastruktur tambahan bagi para pesepeda.

Pernyataan ini disampaikan RK usai meninjau jalur sepeda di kawasan Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur, pada Minggu (13/10/2024).

RK mengatakan bahwa ide ini muncul setelah mendengar keluhan para pesepeda yang mengaku membutuhkan tempat mandi setelah bersepeda ke tempat kerja.

"Salah satu curhatan pesepeda, contohnya, 'Kang, gimana saya mau sepeda hari Senin-Selasa, datang ke kantor lengket, enggak ada tempat mandi?' Nah, kan jadi ada infrastruktur non-jalur yang juga harus kita perbaiki," kata RK kepada wartawan.

Tak hanya membangun infrastruktur tersebut, RK juga bakal mengedukasi masyarakat bahwa jalur sepeda yang ada di Jakarta diperuntukkan bagi sepeda commuting, bukan sepeda rekreasi.

"Cuma jalur sepeda itu idealnya bukan untuk sepeda rekreasi, idealnya itu untuk sepeda yang commuting. Itu yang jadi tantangan, karena kita tahu pada saat hari kerja, kan enggak rame," ujar RK.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta tidak akan membangun jalur baru pada 2024. Sebab, total target pembangunan jaringan jalur sepeda sepanjang 252,1 km dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sudah tercapai.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, saat ini panjang jalur sepeda di Ibu Kota adalah 313,607 km.

"Sudah tercapai target pada Perubahan RPJMD 2017-2022 sepanjang 252,1 km dan Insekda Nomor 88 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah terbangunnya lajur sepeda total 298 km," kata Syafrin ketika dikonfirmasi, Jumat (20/10/2023).

Syafrin juga berujar, jalur sepeda yang sudah terbangun ini telah menjangkau layanan transportasi umum, sehingga memudahkan masyarakat yang ingin menggunakan Transjakarta, MRT, LRT, KRL, atau bus.

"Jaringan jalur sepeda yang telah dilaksanakan merupakan jalur sepeda yang telah menjangkau layanan rute angkutan umum massal dan simpul transportasi. Jalur sepeda berperan sebagai first mile dan last mile dalam strategi push and pull policy," tambah Syafrin.

Adapun push and pull policy merupakan strategi untuk mengurangi kemacetan. "Pull" berarti kebijakan untuk memperbaiki angkutan umum secara maksimal, sedangkan "push" merupakan kebijakan untuk mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum yang disiapkan.

Nantinya, pada 2024 hingga 2026, Pemprov DKI hanya akan melakukan pemeliharaan jalur sepeda.

"Pemeliharaan akan dilakukan secara berkala sesuai staging tahun dan usia teknis perlengkapan jalan, sehingga terbagi menjadi empat kurun waktu (2023-2026) dengan jumlah panjang rata-rata sebesar 80-100 km setiap tahunnya," tambah Syafrin.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: