Peringati Hari Menopause Sedunia, Wanita Wajib Kenali Gejalanya

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 17 Oktober 2024 | 08:00 WIB
(Ilustrasi/Freepik)
(Ilustrasi/Freepik)

BeritaNasional.com -  Memeringati Peringatan Hari Menopause Sedunia 18 Oktober wanita wajib tahu salah satu siklus kehidupan yang tidak dialami pria yakni berhentinya masa subur wanita. Menopause merupakan siklus kesuburan yang tidak bisa dihindari oleh setiap wanita, dan biasanya akan mulai terjadi dalam rentang usia 45-55 tahun. Namun, bagaimana jika menopause terjadi lebih awal? Apa yang menyebabkan terjadinya menopause dini dan bagaimana gejalanya? Berikut akan dijelaskan satu persatu.

Menopause adalah kondisi ketika ovarium berhenti memproduksi telur, dan menghasilkan hormon estrogen dalam jumlah yang rendah. Hormon estrogen adalah hormon yang mengendalikan siklus reproduksi. Seorang wanita yang mengalami menopause biasanya ditandai dengan tidak mengalami menstruasi selama lebih dari 12 bulan.

Menopause dini atau insufisiensi ovarium prematur adalah menopause yang terjadi pada wanita berusia di bawah usia 40 tahun.

Apa yang Membuat Menopause Terjadi Lebih Awal dari yang Seharusnya?

Sebenarnya, apapun yang merusak ovarium atau menghentikan produksi hormon estrogen dapat menyebabkan menopause dini. Jadi, bisa dibilang ada cukup banyak hal yang dapat memicu terjadinya kondisi ini. Seperti misalnya kemoterapi untuk kanker, atau ooforektomi (pengangkatan ovarium). Namun, pada beberapa kasus, menopause dini pun bisa terjadi, bahkan jika indung telur masih utuh atau normal.

Kendati tidak diketahui penyebab pasti dari menopause dini, ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor pemicunya, antara lain:

1. Genetik
Jika setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan alasan medis yang jelas untuk menopause dini, kemungkinan besar kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik. Seorang wanita yang mengalami menopause dini memiliki kemungkinan, meski belum dapat dipastikan, untuk menurunkan kondisinya pada anak perempuannya kelak.

2. Gaya Hidup yang Kurang Sehat
Gaya hidup atau kebiasaan tidak sehat seperti merokok diduga dapat memicu terjadinya menopause dini. Hal ini karena rokok memiliki efek anti-estrogen, yang dapat mengganggu produksi hormon estrogen, sehingga memicu menopause dini. Selain itu, kebiasaan lain seperti kurangnya olahraga dan paparan sinar matahari, juga memiliki pengaruh terhadap menopause dini.

3. Cacat Kromosom
Cacatnya kromosom sedikit banyak juga dapat menyebabkan menopause dini. Seperti misalnya sindrom Turner, yang menyebabkan kelahiran dengan kromosom yang tidak lengkap. Wanita yang memiliki sindrom ini umumnya memiliki ovarium yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan mereka memasuki menopause sebelum waktunya.

Cacat kromosom lain yang juga dapat menyebabkan menopause dini, seperti disgenesis gonad murni, suatu variasi pada sindrom Turner. Dalam kondisi ini, ovarium tidak berfungsi. Sebagai gantinya, menstruasi dan karakteristik seks sekunder harus ditimbulkan oleh terapi penggantian hormon, biasanya selama masa remaja.

4. Penyakit Autoimun
Selain beberapa pemicu yang telah dijelaskan, menopause dini juga dapat terjadi sebagai gejala dari penyakit autoimun, seperti penyakit tiroid dan rheumatoid arthritis. Peradangan yang disebabkan oleh beberapa penyakit ini dapat mempengaruhi ovarium, dan membuatnya berhenti berfungsi.

5. Epilepsi
Epilepsi adalah gangguan kejang yang berasal dari otak. Wanita dengan epilepsi lebih cenderung mengalami kegagalan ovarium prematur, yang menyebabkan menopause.

Kenali Gejala yang Muncul?

Menopause dini biasanya dimulai segera setelah seorang wanita mulai mengalami periode menstruasi yang tidak teratur, atau periode yang terasa lebih lama atau lebih pendek dari normal.

Gejala lain yang muncul mengiringi adalah:

1.Pendarahan berat.
2.Keluar bercak/flek.
3.Periode menstruasi yang berlangsung lebih dari satu minggu.
4.Perubahan suasana hati.
5.Perubahan perasaan atau keinginan seksual.
6.Kekeringan Miss V.
7.Sulit tidur.
8.Berkeringat saat malam.
9.Kehilangan kontrol kandung kemih.

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: