Mengenal Ikan Todak yang Bikin WN Italia Tewas di Mentawai
BeritaNasional.com - Publik dikejutkan dengan peristiwa meninggalnya warga negara (WN) Italia setelah tertusuk moncong ikan todak saat berselancar di perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Berdasarkan beberapa sumber, WN Italia ini mengalami luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri atas dengan kedalaman sekitar 5 sentimeter.
Karena itu, menarik untuk mengenal lebih jauh tentang fakta-fakta ikan yang bernama latin Xiphias gladius tersebut.
Dilansir dari laman Duraking Fishing, todak adalah sejenis ikan laut yang rahang atas dan moncongnya memanjang berbentuk seperti pedang pipih dan kuat, memiliki ukuran hampir sepertiga panjang badan ikan tersebut.
Tubuh ikan todak panjang membulat dapat mencapai 2–4,6 meter dan dapat berbobot hingga 650 kg. Kulitnya licin tidak bersisik, bagian atas tubuhnya berwarna keunguan atau kebiruan dan bagian bawah tubuhnya keperakan. Ikan ini banyak terdapat di perairan tropis dan perairan iklim sedang.
Paruhnya panjang dan tajam menyerupai pedang atau tombak. Pedang tersebut bersama dengan bentuk tubuh yang melancip memungkinkan ikan todak menyibak air dengan mudah dan lincah.
Pedang ini tidak dipakai menombak, melainkan untuk memukul dan melukai mangsanya agar mudah ditangkap.
Ikan todak sangat bergantung pada kecepatannya yang dapat mencapai 80 kilometer per jam serta kelincahannya dalam air.
Satu penggunaan untuk pertahanan yang mungkin dari pedangnya adalah melindungi dirinya dari pemangsa alaminya yang tidak banyak.
Saat berjuang melawan seekor hiu, ikan todak dapat membunuh hiu tersebut dengan menusuknya di insang atau di perut.
Todak betina berukuran lebih besar dari yang jantan, dan jantan dengan berat lebih dari 135 kg jarang untuk bisa ditemukan. Ikan todak betina mencapai usia dewasa pada umur 4-5 tahun di Pasifik barat-laut.
Sementara itu, ikan jantan dewasa pada sekitar umur 3 sampai 4 tahun. Di Pasifik Utara, pemijahan berkelompok terjadi di perairan yang lebih hangat daripada 24 °C dari bulan Maret hingga Juli dan sepanjang tahun di Pasifik khatulistiwa.
Ikan todak dewasa mencari makan yang berupa ikan-ikan pelagis seperti tuna kecil, lemadang, barakuda, dan ikan terbang, mackerel, dan juga spesies bentik seperti hake dan rockfish.
Jika ada, cumi-cumi juga mangsa yang penting. Ikan todak dewasa dianggap memiliki sedikit pemangsa, sedangkan ikan todak muda sangat rentan dimangsa oleh ikan pelagis besar.
Meskipun ikan todak termasuk hewan berdarah dingin, mereka mempunyai organ khusus dekat mata untuk menghangatkan mata dan juga otak mereka.
Suhu 10 sampai 15 °C di atas suhu air sekitarnya telah diukur. Pemanasan mata meningkatkan penglihatannya, dan meningkatkan kemampuannya dalam menangkap mangsa.
Dari lebih dari 25.000 spesies ikan bertulang sejati, hanya 22 jenis yang diketahui mampu menghangatkan bagian tubuh tertentu di atas suhu air sekitarnya. Di antara ikan-ikan tersebut adalah ikan todak, marlin dan tuna.
Ikan todak bukanlah ikan yang hidup berkelompok. Mereka berenang sendirian dan dalam pengelompokan yang berjauhan, terpisah sekitar 10 meter dari ikan todak tetangganya.
Mereka sering ditemukan berjemur di permukaan, mengudarakan sirip punggung pertamanya. Penumpang kapal yang menyaksikan hal ini, menjadikannya sebagai pemandangan indah, seperti lompatan kuatnya yang membuat spesies ini dikenal.
Lompatan ini oleh beberapa peneliti dianggap untuk melepaskan hama, seperti gemih atau lamprey. Lompatan itu juga bisa menjadi cara ikan todak makan di permukaan dengan mengejutkan ikan kecil saat ikan todak itu melompat dari air, membuat ikan kecil tersebut lebih mudah ditangkap untuk dimakan.
Ikan todak makan setiap hari, sering kali pada malam hari saat mereka naik ke permukaan dan air dekat permukaan untuk mencari ikan yang lebih kecil.
Mereka bergerak melewati sekawanan ikan, menebaskan pedangnya untuk membunuh atau mengejutkan mangsanya.
Ciri paling mudah untuk mengenali ikan todak adalah sungut tajam yang menyerupai pedang. Punggungnya bisa berwarna coklat tua, perunggu, ungu metalik, biru keabu-abuan atau hitam sama sekali. Sisinya bisa gelap, dan bagian bawahnya putih.
Ikan ini takut oleh kedatangan kapal dan tingkahnya tidak menentu walau jarang sekali mereka menyerang kapal. Sungutnya kerap digunakan untuk memotong tali pancing.
5 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 15 jam yang lalu
OLAHRAGA | 14 jam yang lalu
OLAHRAGA | 15 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 18 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 12 jam yang lalu
PERISTIWA | 17 jam yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu