Jangan Sepelekan, Tubuh Kamu Butuh Yodium!

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:00 WIB
Ilustrasi garam. (Ilustrasi/Freepik)
Ilustrasi garam. (Ilustrasi/Freepik)

BeritaNasional.com -  Manusia membutuhkan banyak asupan makanan bergizi. Ragam zat baik dibutuhkan tubuh kita agar tetap fit dan maksimal termasuk  kebutuhan asupan yodium. Yodium tak kalah pentingnya dengan zat gizi lain seperti serat, protein, karbohidrat, hingga lemak. Sebab dampak kekurangan yodium bisa menimbulkan sederet masalah pada tubuh kita. 

Jika seseorang kurang yodium maka tubuh tak mampu menghasilkan hormon tiroid secara memadai. Kekurangan zat ini secara terus menerus bisa meningkatkan angka kematian bayi dan keterbelakangan mental. 

Berikut gejala dan dampaknya

Gejala Kekurangan Yodium

Kekurangan yodium pada anak kecil maupun orang dewasa akan memberikan dampak buruk pada kesehatan seperti, pembengkakan kelenjar tiroid di leher. Pada bayi, kekurangan hormon tiroid cenderung menyebabkan gejala seperti sering tersedak, lidah besar, wajah bengkak, sembelit, tonus atau kontraksi otot yang buruk.

Jumlah hormon tiroid yang rendah pada wanita hamil dapat meningkatkan risiko anak mereka cacat lahir, keguguran, kelahiran mati, kelahiran prematur, dan kelainan kongenital pada bayi baru lahir

Pada anak-anak dan remaja, kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang terganggu, perkembangan gigi terganggu,  pubertas tertunda perkembangan mental yang buruk, kesulitan belajar, cacat mental (terutama pada anak-anak).

Rendahnya tingkat hormon tiroid (hipotiroidisme) dengan gejala, seperti kelelahan, sensitif pada dingin, sembelit, kulit kering, penambahan berat badan, kelemahan otot, peningkatan kadar kolesterol darah, nyeri atau kekakuan pada otot dan persendian, memperlambat denyut jantung, gangguan haid.

Ketika tidak diobati, kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme berat. Komplikasi mungkin, termasuk penyakit jantung dan gangguan terkait, seperti jantung yang membesar dan gagal jantung, masalah kesehatan mental, misalnya, depresi dan gangguan kognitif, kerusakan saraf tepi tubuh, dan  kemandulan pada wanita.

Dalam kasus yang parah, kekurangan yodium dapat menyebabkan kondisi yang disebut kretinisme, yakni gejala pertumbuhan fisik dan mental yang sangat terhambat akibat kekurangan hormon tiroid.

IQ Anak Jongkok karena Kurang Yodium?

Dampak kekurangan yodium pada anak enggak cuma menyoal masalah fisi saja, lho. Para peneliti dari Inggris mengatakan dampak kekurangan yodium saat hamil bisa memengaruhi perkembangan mental bayi. Satu kajian dari Inggris menemukan bahwa IQ dan nilai pelajaran membaca murid-murid sekolah dasar cenderung lebih rendah bila ibu mereka tak banyak mengonsumsi makanan yang mengandung yodium. Contohnya, ikan dan produk olahan susu.

Kesimpulan ini dimuat dalam jurnal ilmiah The Lancet, didapat dari kajian setelah menelisik 1.000 keluarga di Inggris. Dari kajian tersebut terungkap dua pertiga wanita yang hamil dan tak mengonsumsi cukup yodium, ternyata dapat memengaruhi kecerdasaran anak. Lebih tepatnya, kecerdasan anak ketika usianya menginjak delapan tahun, tiga poin lebih rendah dari anak yang terlahir dari ibu yang memakan yodium dalam jumlah yang cukup.

Dengan kata lain, prestasi anak yang kekurangan yodium akan lebih rendah dari anak yang mendapatkan asupan yodium yang cukup. Menurut para peneliti di sana, kekurangan yodium yang parah dianggap sebagai penyebab terbesar kerusakan otak. Untungnya, kasus medis yang terjadi di berbagai negara di dunia ini bisa dicegah.

Perlu diingat, sumber yodium ini tidak hanya terdapat dalam garam saja loh. Yodium juga bisa didapat dari makanan laut, seperti ikan, kerang, cumi-cumi, dan rumput laut. Selain itu, yodium juga diperoleh dari telur, susu, dan daging. sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: