6 Fakta Menarik Film My Annoying Brother, Ada Cerita Angga Yunanda Cedera

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 23:00 WIB
Tangkapan trailer film My Annoying Brother. (Foto/Base Indonesia)
Tangkapan trailer film My Annoying Brother. (Foto/Base Indonesia)

BeritaNasional.com - Remake dari film Korea Selatan berjudul sama yang dirilis pada 2016, My Annoying Brother, segera hadir di bioskop Indonesia pada 24 Oktober 2024. 

Film ini mengusung kisah penuh emosi tentang dinamika hubungan keluarga dan diperkirakan akan menarik perhatian penonton dengan alur ceritanya yang mengharukan serta pesan yang mendalam.

Disutradarai oleh Dinna Jasanti, dibuat melalui kerja sama antara rumah produksi BASE Entertainment, Lifelike Pictures, dan CJ ENM sebagai perwakilan perusahaan dari Korea.

Film ini mengusung genre drama keluarga yang berkisah tentang dua saudara yang saling mendukung setelah mengalami sebuah insiden tak terduga.

Nah, sembari menunggu rilis di bioskop, kita simak yuk fakta-fakta menarik film ini. 

1. Remake dari film My Annoying Brother versi Korea

My Annoying Brother mungkin sudah tidak asing bagi banyak orang. Film ini merupakan film Korea yang dirilis delapan tahun lalu. 

My Annoying Brother menjadi salah satu film terlaris di antara film-film lain yang tayang pada minggu yang sama dengan lebih dari 1 juta penonton dalam empat hari penayangannya.

Dibintangi oleh Jo Jung-suk, Do Kyung-soo, dan Park Shin-hye, dan dirilis oleh CJ Entertainment pada 23 November 2016.

2. Pemilihan Pemeran

Angga memerankan karakter Kemal, adik dari Jaya yang diperankan oleh Vino G. Bastian. Produser film My Annoying Brother versi Indonesia, Aoura Lovenson Chandra, menjelaskan bahwa Vino dan Angga dipilih karena dianggap mampu menghadirkan performa yang personal dan mendalam bagi kedua karakter tersebut.

3. Insiden Cedera Angga Yunanda saat Syuting

Angga Yunanda yang berperan sebagai Kemal Solihin dalam film My Annoying Brother versi Indonesia mengalami cedera pergelangan kaki saat menjalani adegan tanding judo dalam rangka mempersiapkan perannya. 

Aktor muda berbakat ini mengikuti latihan intensif untuk memerankan seorang atlet judo yang kemudian mengakibatkan cedera tersebut.

Meski demikian, Angga mengungkapkan bahwa dukungan dari tim produksi sangat membantu sehingga proses pemulihannya berlangsung lebih cepat.

4. Karakter dan Latar Belakang 

Dalam trailer My Annoying Brother, adegan pembuka menampilkan Jaya mengendarai sepeda motor dengan lincah, menghindari mobil dari arah berlawanan. Aksi ini seolah mencerminkan sifat Jaya yang impulsif dan berani.

Adegan tersebut menjadi simbol dari kehidupan Jaya yang penuh dengan risiko dan tantangan seiring dengan hubungannya yang rumit dengan adiknya, Kemal. 

Di sisi lain, Kemal, yang merupakan mantan atlet judo nasional harus menghadapi kenyataan pahit setelah kehilangan penglihatannya akibat kecelakaan hebat.

Perjuangannya untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan baru menjadi inti dari perjalanannya.

Ketegangan antara Jaya dan Kemal semakin memuncak ketika Jaya yang sebelumnya terlibat dalam aktivitas ilegal keluar dari penjara dengan pembebasan bersyarat. 

Jaya harus menghadapi situasi baru di rumah di mana ia kembali bertemu dengan Kemal yang mengalami kebutaan, memperparah konflik di antara mereka.

5. Peran Musik Latar dalam Membangun Suasana Film

Dalam trailer My Annoying Brother, lagu "Ruang Baru" yang dinyanyikan oleh Barsena Bestandi mencerminkan tema harapan di tengah perpisahan. 

Melodi tersebut menggambarkan perjalanan emosional para karakter dengan nada yang ceria namun tetap menyentuh, menciptakan keseimbangan antara unsur komedi dan drama dalam film ini.

6. Kehangatan dan Makna Film

Film My Annoying Brother memberikan pesan yang kuat tentang arti penting keluarga dan memaafkan. 

Meski awalnya terjadi ketegangan antara kedua saudara, perjalanan yang mereka lalui bersama akhirnya membawa mereka pada pemahaman dan penerimaan satu sama lain.

Pesan ini sangat relevan bagi banyak penonton, menjadikan film ini tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebuah refleksi yang mendalam tentang dinamika hubungan antar anggota keluarga. 

Melalui tema tersebut, film ini diharapkan dapat menyentuh hati pemirsa dan meninggalkan kesan yang berarti setelah menyaksikannya.

(Helvi Handayani/Magang)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: