Xi Jinping Gembira Bertemu Putin Sebelum KTT BRICS
BeritaNasional.com - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan bilateral sebelum memulai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS di Kazan, Rusia.
Xi Jinping mengaku gembira saat tiba di kota kuno Rusia, Kazan untuk menghadiri KTT ke-16 BRICS XVI atas undangan Presiden Putin. Pertemuan keduanya adalah pertemuan ketiga pada 2024. Mereka tampak gembira dan antusias.
Kazan diketahui menjadi salah satu kota yang dilalui Jalur Teh Besar (Great Tea Road) sekitar 400 tahun lalu yang mengantarkan teh dari daerah Pegunungan Wuyi di China ke banyak rumah tangga di Rusia.
"Melihat kembali perjalanan hubungan China-Rusia terus berlanjut meskipun dirintangi hujan dan angin. Kami telah mencapai banyak hal yang luar biasa dan menemukan cara yang tepat bagi dua negara besar yang bertetangga untuk hidup berdampingan dengan ciri non-aliansi, non-konfrontasi, dan tidak menargetkan pihak ketiga mana pun," kata Xi Jinping dikutip dari Antara.
Di era baru, Xi Jinping dan Putin selalu menaruh perhatian utama dan terus mengarahkan hubungan China-Rusia. Kedua negara juga selalu menjaga semangat hubungan bertetangga yang baik dan persahabatan jangka panjang.
"Hal ini telah menyuntikkan dorongan yang kuat ke dalam pengembangan, revitalisasi, dan modernisasi kedua negara kita, serta berkontribusi secara signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat China dan Rusia serta menjaga keadilan dan kesetaraan internasional," ujar Xi Jinping.
Xi Jinping mengatakan, dunia sedang menghadapi transformasi penting yang tidak muncul dalam satu abad yang lampau. Ini mengakibatkan lanskap internasional berubah dengan cepat dan bergejolak.
"Namun, saya yakin bahwa persahabatan yang mendalam dan langgeng antara China dan Rusia tidak akan berubah, demikian pula rasa tanggung jawab kita sebagai negara-negara besar bagi dunia dan bagi rakyat," ujarnya.
Mekanisme BRICS, menurut Xi Jinping merupakan platform paling penting di dunia untuk solidaritas dan kerja sama antara negara-negara yang sedang berkembang.
"BRICS adalah pilar untuk mewujudkan dunia multipolar yang setara dan teratur serta globalisasi ekonomi yang inklusif dan menguntungkan secara universal," tambahnya.
BRICS didirikan pada 2009 dengan anggota Brasil, Rusia, India, dan China, serta Afrika Selatan yang bergabung pada 2011, yang kemudian akronim dibentuk dari huruf pertama negara anggota tersebut.
Blok ini diperluas untuk mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab yang bergabung pada Desember 2023, namun kelompok tersebut memutuskan untuk tetap menggunakan nama BRICS.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 23 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu