Menakar Sosok Jenderal Bintang Tiga yang Bakal Duduki Kursi Wakapolri

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 23 Oktober 2024 | 22:31 WIB
Menakar Sosok Jenderal Bintang Tiga yang Bakal Duduki Kursi Wakapolri. (Foto/Humas Polri).
Menakar Sosok Jenderal Bintang Tiga yang Bakal Duduki Kursi Wakapolri. (Foto/Humas Polri).

BeritaNasional.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah menggodok sejumlah perwira tinggi (pati) Jenderal Bintang Tiga yang layak menempati kursi Wakapolri usai ditinggal oleh Komjen Pol Purn, Agus Ardianto.

Melihat proses pemilihan Wakapolri tersebut, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto melihat ada beberapa nama Komjen yang layak untuk menempati posisi tersebut.

Semisal, Komjen Pol Ahmad Dofiri yang saat ini jabat Inspektur Pengawasan Umum atau Irwasum Polri. Dengan pengalaman yang panjang bisa menjadi opsi tepat untuk menduduki kursi Wakapolri.

“Paling senior dan sudah sangat lengkap melaksanakan tour of duty and area adalah Komjen Ahmad Dhofiri. Sudah pernah menjabat Kapolda beberapa kali, dan menjabat Irwasum saat ini, alumni akpol paling senior saat ini, dan peraih Adhi Makayasa,” kata Bambang saat dihubungi Beritanasional.com, Rabu (23/10/2024).

“Wakapolri yang ideal tentunya yang memiliki rekam jejak yang baik, mulai dari tour of duty yang lengkap, dan tour of area yang luas. Sehingga bisa memahami semua aspek terkait problematika di internal organisasi Polri yang sangat besar dan luas,” tambahnya.

Sementara untuk kandidat selanjutnya, lanjut Bambang, ada Kabareskrim Komjen Pol Wahyu Widada dan Kabaharkam Komjen Pol Fadil Imran yang merupakan letting Akpol 1991 seangkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Kalau dua nama terakhir yang disetujui Presiden, tentu akan menahbiskan duet alumni 1991 di puncak Polri,” kata Bambang.

Sedangkan untuk Kabaintelkam, Komjen Syahardiantono, Bambang merasa posisinya kurang kuat. Lantaran, lulusan Akpol 1991 itu belum memiliki rekam jejak di satuan wilayah sebagai Kapolda sekalipun.

“Sama seperti Astamarena Komjen Wahyu Hadiningrat Akpol 1992, maupun Astamaops Komjen Verdianto Bitticaca yang tiga bulan lagi memasuki usia pensiun,” sebutnya.

Potensi Komjen di Luar Struktur

Lantas, Bambang juga menjelaskan terkait potensi jenderal bintang tiga yang ada di luar struktur. Hal itu, dianggapnya sangat riskan, karena dapat menimbulkan resistensi di internal nantinya.

“Ada asumsi di internal, mereka yang di luar struktur, tidak berkeringat membangun organisasi. Tetapi, meski secara formal adalah kewenangan Kapolri, realitanya semua kembali pada keputusan politik Presiden,” jelasnya.

Walaupun semua Komjen memiliki kesempatan yang sama, namun Bambang tetap mengingatkan bahwa posisi Wakapolri sangat vital, terlebih khusus dalam melakukan manajemen di internal mewakili Kapolri.

“Nyaris Wakapolri lah yang memimpin orkestrasi manajemen internal mewakili Kapolri, dan terkadang juga berperan menjadi ‘bemper’ Kapolri,” tuturnya.

Disisi lain, Bambang menilai untuk potensi Jenderal Bintang Dua Polri yang bisa menduduki posisi jabatan Wakapolri sangat minim. Sebab, posisi untuk pangkat Irjen kemungkinan akan menempati jabatan Kalemdikpol

“Bintang dua kemungkinan besar akan menggantikan Komjen Purwadi Arianto, mengisi jabatan Kalemdikpol. Bukan mengisi jabatan Wakapolri,” ujarnya

Proses Pemilihan Wakapolri

Diketahui kalau Agus Ardianto melepaskan posisi Wakapolri, setelah dipercaya Presiden Prabowo Subianto untuk menempati jabatan Menteri Imigrasi dan Kemasyarakatan di dalam kabinet Merah Putih.

“Masih menunggu petunjuk pimpinan, pasti akan dipilihkan oleh Bapak Kapolri yang terbaik,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho kepada wartawan, Selasa (22/10/2024).

Meski demikian, Sandi menegaskan kalau Korps Bhayangkara akan memilih sosok Pati setingkat Komjen atau Bintang Tiga terbaik untuk menjabat sebagai Wakapolri.

“Pasti dicari bintang tiga-tiga yang terbaik lainnya untuk menduduki jabatan Wakapolri,” ujarnya. sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: