Wakapolri: Polri Adalah Organisasi Terbuka untuk Kritik

Oleh: Bachtiarudin Alam
Senin, 29 September 2025 | 19:15 WIB
Komjen Dedi Prasetyo saat dilantik sebagai Wakapolri. (Foto/Humas Polri)
Komjen Dedi Prasetyo saat dilantik sebagai Wakapolri. (Foto/Humas Polri)

BeritaNasional.com - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Dedi Prasetyo memastikan jika Polri sesuai instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah sebuah organisasi yang terbuka.

Hal itu disampaikan Dedi saat pembukaan Dialog Publik dengan tema Penyampaian Pendapat di Muka Umum Hak dan Kewajiban, Tindakan Anarkis Menjadi Tanggung Jawab Hukum di PTIK, Senin (29/9/2025).

“Dari awal Pak Kapolri memerintahkan kepada kita semua bahwa organisasi polisi ini adalah organisasi yang terbuka. Organisasi yang harus mendengarkan semua saran, masukan, kritik dari semua komponen bangsa,” kata Dedi.

Komitmen sebagai organisasi terbuka, diungkap Dedi, dari sikap Kapolri yang sejak awal menjabat selalu terbuka akan masukan dan kritik. Seperti, fenomena kritik yang saat itu sempat ramai disampaikan lewat mural langsung disikapi Kapolri.

“Pendapat masyarakat dengan menggunakan mural, tempat viral semuanya. Ada petugas yang mencoba untuk menghapus kritikan mural tersebut. Pak Kapolri memerintahkan kepada Humas, jangan dihapus. Saya sudah perintahkan, kita ini organisasi yang terbuka, mendengarkan saran masukan dari semua pihak,” jelasnya.

“Maka Pak Kapolri memerintahkan pada saat itu, kita membuat lomba mural yang diikuti oleh seluruh polda-polda dan polres jajaran,” sambung Dedi.

Termasuk kritik yang sempat disampaikan lewat lagu-lagu, juga disikapi Kapolri dengan membuat festival musik jalanan di Yogyakarta. Bukan sekedar wadah, namun menjadi sebuah sarana kritik yang ditampung Korps Bhayangkara. 

“Tidak di situ saja. Pak Kapolri juga menyampaikan, Bang, buat lomba lagi Bang, lomba unjuk rasa bila perlu. Kita buat lomba unjuk rasa. Saksinya Mas Usman Hamid. Ya, Mas Usman Hamid dan beberapa narasumber ini kita juga undang,” tuturnya.

Beberapa masukan dan kritik yang disampaikan, kata Dedi. Sebagai bentuk Kapolri yang menginginkan Polri menjadi organisasi terbuka. Dengan memandang semua masukan adalah bentuk cinta kepada Polri.

“Inilah pola-pola yang disampaikan oleh Pak Kapolri, bahwa kita organisasi POLRI adalah organisasi yang harus mendengarkan semua saran, masukan, kritik dari semua komponen bangsa. Tujuannya satu, mereka itu sebenarnya cinta polisi,” tuturnya.

 

“Ya mereka itu sebenarnya boleh dikatakan ikut mengendaki polisi ini harus menjadi polisi yang baik. Karena di tengah supremasi sipil, siapa penjaga demokrasi, siapa penjaga ham, harus polisi yang baik. Supremasi sipil tidak ada lain, penjaganya harus polisi,” tambah Dedi.

Maka dari itu, Jenderal Bintang Tiga Polri tersebut memerintahkan kepada peserta Polri yang hadir dalam acara ini agar dapat memaknai setiap masukan yang disampaikan para narasumber sebagai bahan evaluasi diri.

“Ya besar harapan Bapak Kapolri apa yang menjadi masukan, kritikan ini tolong dicatat oleh seluruh PJU utama, para Kapolda yang hadir secara langsung maupun hadir secara virtual. Ini sebagai catatan yang sangat berharga bagi perbaikan Polri ke depan,” tegasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: