UNESCO: Serangan terhadap Warisan Budaya Merupakan Kejahatan Perang

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 27 November 2024 | 02:30 WIB
Ilustrasi Israel serang warisan budaya di Lebanon (Beritanasional/Open cultural center)
Ilustrasi Israel serang warisan budaya di Lebanon (Beritanasional/Open cultural center)

BeritaNasional.com - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) memperingatkan semua pihak, jangan sengaja menyerang warisan budaya secara selama konflik bersenjata karena tindakan semacam itu, menurut hukum internasional, bisa dianggap sebagai kejahatan perang.

Menurut laporan IRNA, peringatan tersebut dikeluarkan dalam laporan UNESCO dan Pusat Satelit Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOSAT) di Jenewa yang memantau kerusakan warisan budaya di Lebanon dan Gaza akibat gempuran Israel.

Tempat-tempat seperti Baalbek di Lebanon disebutkan merupakan properti individu maupun wilayah lebih luas yang berada di bawah perlindungan UNESCO, termasuk situs Warisan Dunia atau kawasan yang dilindungi karena adanya kepentingan sejarah dan budaya yang besar.

"Jadi, jika seseorang dengan sengaja menargetkan kawasan-kawasan ini, mereka melakukan kejahatan perang," kata Direktur Departemen Budaya dan Darurat UNESCO, Krista Pikkat.

Pikkat mencatat, Lebanon punya 34 situs Warisan Dunia, termasuk di Baalbek dan Tyre yang baru-baru ini menjadi sasaran serangan Israel hingga menempatkan situs-situs tersebut dalam bahaya.

Sejak ketegangan mulai meningkat, sebanyak 69 situs budaya telah terdampak, termasuk 43 monumen seni, enam monumen bersejarah, tujuh situs arkeologi, dan satu museum.

Meskipun Gaza tidak memiliki situs Warisan Dunia, lanjut Pikkat, satu situs berada di bawah perlindungan yang lebih menurut Konvensi Den Haag 1954 dan tetap utuh.

Dikutip dari Antara, konvensi tersebut mewajibkan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk tidak menargetkan situs-situs warisan budaya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: