Presiden Akan Bentuk Satgas Hilirisasi

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 04 Desember 2024 | 16:32 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (Beritanasional/Lydia)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (Beritanasional/Lydia)

BeritaNasional.com -  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi untuk mengintegrasikan perizinan, sehingga mempercepat peningkatan nilai tambah sektor yang ditetapkan.

"Bapak Presiden kan sangat fokus betul untuk terkait hilirisasi, maka dipandang perlu untuk dibuatkan satgas, dan sekarang prosesnya lagi berjalan, satgas ini melibatkan kementerian-kementerian teknis," kata Menteri Bahlil ditemui usai acara Indonesia Mining Summit 2024 di Jakarta. 

Bahlil menjelaskan dalam satgas tersebut, dirinya diamanatkan sebagai Ketua Satgas Hilirisasi yang mengkoordinasikan percepatan di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Pertanian, serta Kementerian Perindustrian.

"Semua akan gabung di situ dalam rangka melakukan kerjanya biar cepat. Karena kalau sendiri-sendiri itu nanti izin-izin dan segala macam akan lama, dan Presiden maunya cepat. Jadi kita membuat satgas," jelasnya dikutip dari Antara, Rabu (4/12/2024).

Menurutnya implementasi satgas ini tinggal menunggu disahkannya Keputusan Presiden (Keppres) terkait pembentukan Satgas Hilirisasi.

"Keppresnya sekarang lagi dalam proses, kita tunggu arahan secara teknisnya dari Bapak Presiden Prabowo," ujarnya.

Dijelaskan Bahlil, alasan Presiden Prabowo Subianto ingin membentuk satgas tersebut karena perizinan di sektor yang berkaitan hilirisasi masih sulit untuk didapatkan.

Seperti halnya di sektor pertambangan yang Izin Usaha Pertambangan (IUP) mudah didapat, namun untuk Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), dan Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) sulit didapat.

"Apalagi di kantor saya, RKAB susah. Katanya 1 tahun cuma 2 kali RKAB keluar. Saya juga gak ngerti," kata dia.

Presiden Prabowo dalam Astacitanya menekankan untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi berbasiskan sumber daya alam (SDA) termasuk di sekitar maritim untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya sehingga mewujudkan keadilan ekonomi.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: