Berikan Tindakan Balasan, China Beri Sanksi 13 Perusahaan AS

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 06 Desember 2024 | 09:30 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  China menjatuhkan sanksi terhadap 13 perusahaan militer Amerika Serikat dan enam eksekutif senior mereka karena terlibat penjualan senjata ke Taiwan.

Sanksi itu diumumkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis (5/12/2024).

Menurut dia, AS telah mengumumkan sejumlah penjualan senjata ke Taiwan dalam beberapa bulan terakhir.

"Sesuai dengan Undang-Undang Anti-Sanksi Asing Republik Rakyat China, China memutuskan untuk mengambil tindakan balasan terhadap perusahaan militer AS terkait dan eksekutif senior mereka," kata Lin Jian dikutip dari Antara, Jumat (6/12/2024).

Pada 29 November, AS menyetujui proposal penjualan suku cadang jet tempur F-16, sistem radar, dan peralatan komunikasi ke Taiwan.

Menurut Beijing, kesepakatan senilai 385 juta dolar AS (sekitar Rp6,13 triliun) itu menunjukkan posisi AS yang masih ambigu terhadap Taiwan dan China.

"Masalah Taiwan merupakan inti dari kepentingan China," kata Lin Jian. "Ini sangat melanggar prinsip 'Satu China' dan tiga komunike bersama China-AS, mencampuri urusan dalam negeri China, dan merusak kedaulatan dan integritas teritorial China."

Ia menegaskan kemerdekaan Taiwan tidak akan sejalan dengan upaya menciptakan perdamaian di Selat Taiwan.

"AS berupaya membantu agenda 'kemerdekaan Taiwan' dengan mempersenjatai Taiwan," kata Lin Jian.

Upaya AS itu tidak akan menggoyahkan "tekad kuat China untuk menentang kemerdekaan Taiwan" dan mewujudkan reunifikasi nasional, dan "hanya akan mendorong Taiwan kepada bahaya militer."

China meminta AS untuk mematuhi prinsip "Satu China" dan tiga komunike bersama China-AS, terutama Komunike 17 Agustus 1982.

Dengan prinsip dan komunike itu, para pemimpin AS berkomitmen untuk tidak mendukung "kemerdekaan Taiwan", berhenti mempersenjatai Taiwan, dan menghentikan dukungan terhadap upaya "kemerdekaan Taiwan" melalui peningkatan kekuatan militer.

Kemlu China pada 5 Desember memutuskan untuk mengambil tindakan balasan terhadap perusahaan industri militer dan eksekutif senior AS.

Tindakan balasan itu mencakup pembekuan aset, pelarangan organisasi dan individu terlibat dalam transaksi, kerja sama, dan kegiatan lain di wilayah China.

Beijing juga tidak mengeluarkan visa bagi individu-individu terkait dan melarang mereka memasuki wilayah China, termasuk Hong Kong dan Makau.

Sanksi tersebut diumumkan di tengah kunjungan pemimpin Taiwan Lai Ching-te ke Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau, lalu singgah ke Hawai dan Guam yang merupakan wilayah AS.

Sebelumnya, China juga menjatuhkan sanksi terhadap tiga perusahaan AS dan 10 individu lainnya karena terlibat penjualan senjata ke Taiwan senilai hingga 300 juta dolar AS.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: