Tanggal 8 Desember Memperingati Hari Apa Saja? Simak Selengkapnya di Sini

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 07 Desember 2024 | 18:15 WIB
Ilustrasi kalender Desember. (Foto/Freepik)
Ilustrasi kalender Desember. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Tanggal 8 Desember memperingati apa saja? Menarik untuk diketahui bersama bahwa ada beberapa peringatan penting yang diakui baik secara nasional maupun internasional. 

Yuk, simak selengkapnya daftar peringatan hari penting yang dihimpun oleh Beritanasional.com.  

Berikut adalah beberapa peringatan yang diperingati pada tanggal tersebut:

1. Hari Dikandung Tanpa Noda

Hari Dikandung Tanpa Noda atau dikenal juga sebagai Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda adalah perayaan penting dalam tradisi Gereja Katolik yang dirayakan setiap tanggal 8 Desember. 

Hari ini memperingati doktrin bahwa Perawan Maria, ibu Yesus Kristus, sejak saat pertama dikandungnya, dijaga bebas dari dosa.

Dogma tentang Maria Dikandung Tanpa Noda ditetapkan oleh Paus Pius IX pada tahun 1854 dalam bulla Ineffabilis Deus. Ajaran ini menyatakan bahwa Maria menerima anugerah khusus dari Allah yang mempersiapkan dirinya menjadi ibu Tuhan. 

Dogma tentang Dikandung Tanpa Noda sering dikaitkan dengan pengajaran Maria sebagai Theotokos (Bunda Allah) dan dogma Maria Diangkat ke Surga. Semua ajaran ini menggambarkan peran unik Maria dalam sejarah keselamatan.

Hari Dikandung Tanpa Noda adalah hari yang sangat dihormati, terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduk Katolik seperti Italia, Filipina, dan negara-negara Amerika Latin. 

Bagi umat Katolik, hari ini menjadi momen untuk merenungkan peran Maria dan menyegarkan iman mereka dalam perjalanan spiritual.

2. Hari Purnama

Hari Purnama di Bali adalah salah satu momen penting dalam kalender tradisional Bali berdasarkan sistem penanggalan Saka. 

Purnama menandai saat bulan purnama (bulan penuh), yang secara spiritual dianggap sebagai waktu yang sangat baik untuk berdoa dan melaksanakan upacara suci.

Tanggal 8 Desember 2024 bertepatan dengan bulan purnama yang juga memiliki keunikan karena berdekatan dengan hari raya Katolik, Hari Maria Dikandung Tanpa Noda yang juga dihormati dalam tradisi lain sebagai momen refleksi spiritual.

3. Festival Udhauli Parva

Festival Udhauli Parva adalah salah satu perayaan tradisional yang dirayakan oleh komunitas Kirat, terutama suku Limbu, Rai, Sunuwar, dan Yakha yang tinggal di Nepal, India bagian timur laut, dan Bhutan.

Udhauli adalah festival musim panen yang secara khusus diperingati untuk mengucapkan syukur kepada alam dan dewa atas hasil bumi yang melimpah.

Selain di desa-desa tradisional, Udhauli kini dirayakan di kota-kota besar oleh komunitas diaspora Kirat. 

Festival ini tidak hanya menjadi ajang spiritual tetapi juga momen kebersamaan, menjaga identitas budaya di tengah kehidupan modern.

Udhauli Parva adalah perayaan yang menyatukan alam, spiritualitas, dan tradisi, menjadikannya salah satu festival unik yang kaya akan makna budaya.

4. Hari Pemuda di Albania

Hari Pemuda di Albania (Dita e Rinisë) diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Desember. 

Hari ini memiliki makna historis dan simbolis yang mendalam, karena menandai peran penting para pemuda Albania dalam perjuangan demokrasi pada akhir abad ke-20.

Hari Pemuda di Albania merujuk pada peringatan protes mahasiswa pada tanggal 8 Desember 1990, yang menjadi titik balik dalam sejarah negara tersebut.

Protes ini digerakkan oleh mahasiswa Universitas Tirana yang menyerukan reformasi politik, kebebasan demokrasi, dan pengakhiran rezim Komunis di Albania, salah satu rezim paling represif di Eropa saat itu.

Hari Pemuda tidak hanya menjadi peringatan sejarah tetapi juga kesempatan untuk merefleksikan peran strategis pemuda dalam membentuk masa depan.

Bagi Albania, peringatan ini terus mengingatkan tentang pentingnya menjaga semangat reformasi dan kebebasan yang diperjuangkan pada masa lalu.

5. Hari Konstitusi di Uzbekistan

Hari Konstitusi di Uzbekistan dirayakan setiap tahun pada tanggal 8 Desember. Hari ini memperingati adopsi Konstitusi Republik Uzbekistan pada tahun 1992, yang merupakan tonggak penting dalam sejarah negara tersebut setelah memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.

Setelah merdeka pada 1 September 1991, Uzbekistan memulai proses membangun struktur negara baru berdasarkan prinsip-prinsip kedaulatan, demokrasi, dan supremasi hukum. 

Konstitusi Republik Uzbekistan disahkan oleh Majelis Agung (parlemen) pada tanggal 8 Desember 1992. 

Dokumen ini menjadi landasan hukum tertinggi di negara tersebut. 

Konstitusi terdiri dari 6 bagian, 26 bab, dan 128 pasal yang mencakup hak dan kewajiban warga negara, struktur pemerintahan, serta prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan sosial.

Hari Konstitusi di Uzbekistan adalah momen untuk merefleksikan pencapaian nasional dan menegaskan komitmen terhadap prinsip-prinsip hukum, kebebasan, dan demokrasi yang tercantum dalam Konstitusi negara tersebut.

(Helvi Handayani/Magang)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: