Rezim Assad Tumbang, Indonesia Serukan Transisi Demokrasi Damai di Suriah

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 10 Desember 2024 | 16:00 WIB
Rezim Assad Tumbang (Foto/X Syrian Presidency)
Rezim Assad Tumbang (Foto/X Syrian Presidency)

BeritaNasional.com - Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menyerukan konsensus politik dan transisi demokrasi damai diwujudkan di Suriah. Ini perlu dilakukan usai tumbangnya rezim Presiden Bashar Al Assad.

“Konsensus politik nasional, transisi demokratis yang damai, serta rekonstruksi atau pemulihan ekonomi dan pembangunan harus jadi prioritas Suriah di tahap selanjutnya,” kata Anis dikutip dari Antara.

Anis mengatakan, Indonesia terus memantau secara cermat dinamika situasi yang berkembang di Suriah usai runtuhnya rezim Baath.

Baath merupakan partai yang sebelumnya berkuasa selama 61 tahun di Suriah dan pada 1970-2000 dipimpin oleh presiden Suriah saat itu, Hafez al-Assad yang adalah ayah Bashar Al-Assad. Bashar kemudian menjabat sekretaris jenderal di partai tersebut.

Anis berharap perubahan rezim di Suriah menjadi momentum bagi rakyat negara itu untuk mewujudkan hidup yang lebih baik. Ia juga menyerukan kepada semua pihak di Suriah agar senantiasa mengutamakan keamanan dan keselamatan rakyat.

“Indonesia menghormati keutuhan wilayah Suriah dan mengharapkan rakyat Suriah dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik,” ujarnya.

Kemenlu RI menyerukan supaya proses transisi pemerintahan di Suriah dilakukan secara inklusif, demokratis, dan damai, demi kepentingan bersama seluruh rakyat Suriah usai jatuhnya rezim Assad.

Indonesia pun menyerukan kepada semua pihak untuk menjamin perlindungan warga sipil di Suriah sesuai hukum internasional, terutama hukum humaniter dan hukum HAM.

Sementara itu, Kemenlu juga memastikan bahwa KBRI Damaskus telah mengambil semua langkah yang dipandang perlu untuk memastikan keselamatan WNI di Suriah.  Saat ini masih ada 1.162 WNI yang menetap di Suriah.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: