Apa itu Self Harm? Waspadai dan Kenali Cirinya

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 12 Desember 2024 | 08:00 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Pernah melihat perilaku menyakiti diri sendiri? Atau jangan-jangan kita pernah melakukan itu? 

Tindakan menyakiti diri sendiri disebut self harm. Salah satu tindakan self harm yang paling sering orang lakukan adalah melakukan silet tangan.

Sering kali, seseorang melakukan hal ini dengan sengaja untuk mendapatkan perasaan atau kepuasan tersendiri. Maka dari itu, tindakan ini merupakan salah satu bentuk dari gangguan perilaku yang berkaitan dengan penyakit kejiwaan. 

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab seseorang melakukan perbuatan ini. Misalnya, melukai tubuh menggunakan benda tajam, tumpul, atau benda lainnya.

Selain itu, pelaku juga bisa menyakiti diri sendiri dengan menyayat kulit, memukul bagian tubuh, membenturkan kepala ke tembok, atau mencabuti rambut.

Penyebab Self Harm yang Perlu Diwaspadai

Kebanyakan, tujuan self harm adalah melampiaskan rasa emosi. Misalnya ketika marah, stres, cemas, kesepian dan putus asa.

Seseorang juga memiliki kebiasaan menyakiti diri sendiri saat merasa bersalah terhadap suatu hal.

Secara umum, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab self harm. Bahkan, beberapa faktor yang memicu perilaku ini adalah hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti:

1. Riwayat trauma

Orang yang memiliki riwayat trauma psikologis lebih rentan melakukan percobaan untuk menyakiti diri sendiri.

Kondisi ini bisa muncul saat kehilangan orang tersayang atau pernah menjadi korban kekerasan fisik, emosional, hingga seksual. 

Hal ini bisa membuat seseorang merasa hampa dan rendah diri, sehingga mencari pelampiasan dengan melukai tubuh.

2. Self harm bisa terjadi karena masalah sosial

Penyebab lain dari self harm adalah masalah sosial. Sering kali, perilaku negatif ini lebih rentan menyerang korban perundungan atau bullying, atau orang-orang yang sedang berada dalam kesulitan tertentu. 

Tak heran jika perilaku ini lebih sering terjadi pada anak dan remaja. Jadi, orang tua tentu perlu.

3. Gangguan mental

Pada beberapa kasus, penyebab self harm adalah masalah kesehatan mental. Misalnya depresi, gangguan mood, hingga gangguan kepribadian ambang.

Selain itu, nyatanya faktor-faktor lain juga bisa menjadi penyebab seseorang melakukan perilaku ini. 

Satu hal yang perlu kamu ketahui, kebiasaan menyakiti diri sendiri perlu mendapatkan penanganan yang tepat.

Pengidap gangguan ini perlu mendapatkan perhatian khusus serta pemahaman bahwa dirinya berharga dan tidak seharusnya untuk melukai tubuh.

Selain itu, perilaku ini juga bisa terjadi karena pengaruh media sosial. 

Perilaku ini membutuhkan penanganan dari psikolog atau psikiater, terutama jika penyebabnya adalah gangguan kejiwaan tertentu.

Bagi orang-orang yang memiliki faktor risiko atau riwayat yang memungkinkan perilaku ini, jangan ragu untuk mencari pertolongan medis. 

Selain itu, hindari keinginan untuk melukai diri dengan mengalihkan pikiran, misalnya dengan berolahraga, meditasi, mendengarkan musik, atau bergabung dalam komunitas sosialsinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: