808 Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Jakarta Sepanjang 2024

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 18 Desember 2024 | 10:11 WIB
Banjir rob di Muara Angke. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Banjir rob di Muara Angke. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengungkapkan, terdapat 808 bencana hidrometeorologi di Ibu Kota sepanjang 2024.

Untuk diketahui, bencana hidrometeorologi merupakan bencana alam yang disebabkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 109 kejadian merupakan banjir, 317 jalan tergenang, 333 pohon tumbang, 36 tanah longsor, dan 13 kejadian angin kencang.

"Itu tercatat ada 808 kejadian. Alhamdulillah relatif terkendali," kata Teguh kepada wartawan di Balai Kota dikutip Rabu (18/12/2024).

Teguh berujar, Pemprov DKI terus berupaya untuk memitigasi banjir dan genangan air di Jakarta. Meskipun banjir dan genangan masih ada setiap hujan, penangannya lebih baik dari tahun ke tahun.

Hal tersebut terlihat berdasarkan data bahwa wilayah yang terdampak banjir dan genangan pada 2020 berjumlah 44 kecamatan, 215 kelurahan, 1.052 RW. Sedangkan, jumlah itu menurun dibandingkan pada 2024, yakni wilayah terdampak 27 kecamatan, 80 kelurahan, 156 RW.

"Kita juga sudah memitigasi terkait wilayah genangan yang selalu berulang antara tahun 2021 sampai dengan tahun 2023. Dari seluruh wilayah yang ada di Jakarta, ada sekitar 21 kecamatan, kemudian Keluran ada 42, RW 72, kemudian juga RT 198," ujar Teguh.

"Ini adalah wilayah-wilayah yang selalu berulang terkait masalah banjir. Prediksi dari BMKG terkait dengan prakiraan cuaca, ada cuaca ekstrim yang kalau tidak tertangani, bisa menjadi katakanlah musibah banjir seperti tahun 2020," sambungnya.

Oleh karena itu, Pemprov DKI berupaya mencegah peristiwa lima tahunan itu dengan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) yang telah dilakukan selama dua kali.

"Kita di sini ada 13 sungai, ada 593 unit rumah pompa yang sudah ada, ada 47 waduk (situ, embung), dan berbagai upaya lainnya. Antara lainnya adalah kita ada Bendungan Ciawi dan Sukamahi, kemudian juga ada sodetan Kali Ciliwung, ada Pompa Ancol Sentiong dan berbagai hal," pungkasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: