Soal Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, NasDem Sebut Tak Mungkin Ada Jokowi tanpa Demokrasi Terbuka

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 18 Desember 2024 | 14:06 WIB
Ketua DPP NasDem Willy Aditya. (BeritaNansional/Elvis)
Ketua DPP NasDem Willy Aditya. (BeritaNansional/Elvis)

BeritaNasional.com -  Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan sosok Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi) tidak mungkin lahir dalam proses pemilihan kepala daerah tidak langsung. 

Dengan demokrasi yang terbuka, Jokowi bisa terpilih sebagai wali kota Solo hingga menjadi presiden dua periode.

"Tidak mungkin ada seorang Jokowi tanpa ada proses demokrasi. Saya sudah berkali-kali mengatakan seorang tukang kayu dari Solo dan kemudian menginspirasi banyak orang. Tidak mungkin ada Jokowi jadi gubernur, habis itu jadi presiden. Kenapa? Demokrasi yang terbuka," kata Willy kepada wartawan yang dikutip pada Rabu (18/12/2024).

Menurut Willy, jangan buru-buru disimpulkan karena pilkada baru saja usai. Sistemnya perlu diubah. Ketua Komisi XIII ini mengusulkan jangan mengambil kesimpulan dalam keadaan lelah.

"Terus kemudian kita akan kubur ini karena kita lelah? Jangan. Kita masing-masing dalam setiap sejarah itu ada catatan-catatan. Nah, sekarang tugas sejarah kita sekarang adalah tidak terjebak dengan kelelahan ini, dengan ekstremitas ini. Oh bahwasannya demokrasi kita high cost. Semua liberal demokrasi itu high cost. Tidak ada demokrasi liberal yang tidak high cost. Cuma kita masalahnya instrumennya adalah money politics. Amerika, Jerman, Perancis, liberal demokrasi itu high cost," ujar Willy.

Namun, ia menilai pernyataan Presiden Prabowo Subianto menjadi pemantik yang baik untuk memikirkan kembali sistem pemilu di Indonesia. 

Namun, perlu ada kajian yang mendalam dan seluruh pemangku kepentingan bermusyawarah 

"Saya apresiasi pancingan dan lontaran Pak Presiden. Kenapa? Ini menjadi diskursus, semuanya hidup. Kalau nggak, kan diskursusnya hal-hal yang remeh remeh," ujar Willy.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: