Ini Alasan Pemprov DKI Tutup Rute Transjakarta yang Bersinggungan dengan MRT

Oleh: Lydia Fransisca
Minggu, 22 Desember 2024 | 23:00 WIB
Ilustrasi MRT (Foto/Pixabay)
Ilustrasi MRT (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengungkapkan alasan penutupan Koridor 1 Blok M-Kota pada 2029 mendatang.

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, penutupan rute ini dilakukan agar Pemprov tak perlu memberi subsidi dua kali pada Transjakarta dan MRT melalui dana Public Service Obligation (PSO).

"Jakarta memiliki rencana induk transportasi Jakarta sehingga dalam rencana induk itu nantinya ada yang namanya kita harus melakukan efisiensi pengelolaan dana PSO, Dana Subsidi," kata Syafrin kepada wartawan, Minggu (22/12/2024).

Dalam melakukan efisiensi subsidi itu, Dishub memutuskan untuk menghapus rute Transjakarta yang seluruhnya melewati jalur MRT.

"Berdasarkan hasil kajian terhadap layanan angkutan umum masal yang sifatnya paralel 100 persen, otomatis akan ada dua subsidi di sana contohnya Blok M-Kota, itu sekarang dilayani oleh busway Koridor 1. Kemudian nanti pada saat MRT Fase 2A selesai dari Bundaran HI sampai dengan Kota, otomatis layanan MRT itu akan full dari Lebak Bulus-Kota sehingga akan ada layanan Transjakarta yang berhimpitan 100 persen dengan layanan MRT, yaitu Blok M-Kota," jelas Syafrin.

"Nah oleh sebab itu untuk koridor Blok M kota ini akan dilakukan rerouting, tetapi menunggu setelah selesai pembangunan MRT Fase 2A dan MRT operasional full sampai dengan ke Kota, InsyaAllah nanti itu akan operasional kita harapkan tahun 2029," sambungnya.

Oleh karena itu, rute Blok M-Kota akan direstruktur. Namun, halte-halte yang berada di Koridor 1 akan tetap beroperasi.

"Prinsip layanan Transjakarta itu nantinya menjadi feeder dari angkutan rel. Jadi tidak ada yang haltenya jadi mubazir karena tetap termanfaatkan untuk integrasi antara angkutan jalan dengan angkutan rel," pungkasnya.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: