Menko PMK Tekankan Komitmen Pemerintah Bangun Infrastruktur Inklusif dan Tangguh Bencana

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 15 Januari 2025 | 07:30 WIB
Menko PMK saat bertemu dengan Menko AHY. (Foto/Humas PMK).
Menko PMK saat bertemu dengan Menko AHY. (Foto/Humas PMK).

BeritaNasional.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang inklusif harus menjadi komitmen pemerintah. Hal ini mengingat infrastruktur yang baik berperan penting dalam menciptakan ruang bersama bagi semua kalangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas.

Hal itu dikatakan Pratikno usai bertemu ke Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, pada Selasa (14/1/2025).

Pertemuan dengan Menko Agus Harimurti Yudhoyono dan jajaran tersebut membahas perencanaan pembangunan infrastruktur agar mampu mendukung upaya peningkatan kesehatan, ketahanan bencana, serta pengembangan kota dan desa ramah anak, disabilitas, serta lanjut usia.

“Kesehatan masyarakat membutuhkan air bersih dan sanitasi yang baik. Kalau kita tidak memperbaiki sanitasi dan air bersih, maka kita akan kesulitan menurunkan stunting. Ini bukan hanya soal asupan gizi, tetapi juga tentang infrastruktur,” ujar Pratikno dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025).

Pratikno juga menyoroti peran krusial infrastruktur dalam mengatasi masalah kesehatan, seperti TBC, yang kerap dipicu oleh kondisi perumahan yang tidak layak dan lingkungan yang kurang mendukung kesehatan.

“Perumahan yang baik, lingkungan yang bersih, serta infrastruktur yang memadai sangat penting untuk menekan risiko penyakit seperti TBC. Infrastruktur yang buruk akan terus memperparah masalah kesehatan masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, Pratikno menekankan keseriusan pemerintah membangun infrastruktur yang tangguh, tidak hanya mampu bertahan terhadap bencana alam, tetapi juga berfungsi untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan, sehingga dapat melindungi masyarakat dan mempercepat pemulihan pascabencana.

“Jangan sampai masyarakat yang sudah menabung dan meningkatkan status ekonomi harus kembali terpuruk karena bencana. Kita harus mampu mengurangi risiko gempa, tsunami, banjir, dan longsor,” imbuhnya.

Untuk itu, Menko PMK menginisiasi pembentukan kelompok kerja dalam menangani isu prioritas yang diutamakan terkait infrastruktur kesehatan, ketahanan bencana, serta pengembangan kota/desa ramah anak, disabilitas, dan lanjut usia. Lebih lanjut, Menko PMK turut mengajak sinergi bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam mendukung pembangunan infrastruktur inklusif dan tangguh bencana.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: