Akal Sehat dan Ilmiah Jadi Pedoman Presiden Prabowo
BeritaNasional.com - Akal sehat dan pemikiran ilmiah harus menjadi pedoman dalam mengelola negara. Pernyataan ini ditegaskan Presiden Prabowo Subianto di hadapan Kabinet Merah Putih dan pengusaha, kemarin.
“Ternyata, sesuai dengan apa yang saya bicara, sesuai dengan angka-angka, karena saya percaya dengan ilmu pasti, (ilmu) alam, saya percaya dengan ilmu matematik, dan ilmu fisika, angka itu, angka ilmiah itu susah berbohong, asal kita melakukan kalkulasi yang masuk akal: 2+2 itu empat,” tegasnya saat berpidato di acara Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Prabowo mengingatkan jika sampai meninggalkan akal sehat, maka yang ada hanya distorsi dan disfungsi.
“Hanya kadang-kadang, dalam politik Indonesia 2+2 bisa 4,5, bisa 5, bisa 3. Itu bisa, tetapi tidak ilmiah. Dan, manakala kita tinggalkan akal sehat, manakala kita tinggalkan hitungan berdasarkan logika, yang terjadi adalah distorsi dan disfungsi,” ungkapnya.
Prabowo juga menyampaikan optimistis terhadap kemajuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat melampaui angka 8%.
Ia meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil kerja pemerintah, karena saat ini pemerintahan yang dipimpinnya baru berjalan kurang lebih tiga bulan.
“Saya baru mungkin menginjak bulan ketiga, memimpin pemerintahan Republik Indonesia, dan semakin saya mempelajari keadaan perekonomian kita, saya semakin merasa percaya diri, saya merasa optimis, saya percaya, saya yakin kita akan mencapai bahkan mungkin melebihi 8% pertumbuhan ekonomi"
Lebih jauh orang nomor wahid di negeri ini kembali menekankan, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya, tetapi kekayaan itu sering kali tidak dikelola dengan baik dan tidak dikelola dengan akal sehat.
Tindakan ini berujung praktik yang tidak efisien dan pemborosan kerap terjadi di berbagai lini.
“Indonesia sangat kaya, tetapi kekayaan ini sering tidak kita kelola dengan baik, dan dengan akal sehat, dan selanjutnya kita sering melakukan pemborosan. Saudara-saudara pengusaha seharusnya saudara lebih paham, perusahaan yang tidak efisien, perusahaan yang bekerja seenaknya tidak mungkin survive,” cetusnya.
Prabowo mencontohkan perusahaan yang pengeluarannya lebih besar daripada pemasukan, maka usahanya itu akan pailit.
“Oleh karena itu, saya bertekad memimpin pemerintahan yang efisien,” tukasnya.
7 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu