BRIN dan Jepang Berkolaborasi Bahas Praktik Pendidikan Transformatif

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 22 Januari 2025 | 17:00 WIB
Ilustrasi pendidikan di sekolah (Foto/Pixabay)
Ilustrasi pendidikan di sekolah (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) lewat Pusat Riset Pendidikan, bekerja sama dengan Institut IDEC, Universitas Hiroshima, Jepang menyelenggarakan Simposium Internasional bertajuk Dekolonisasi Praktik Pendidikan melalui Aktor Formal/Negara dan Aktor Non-Negara.

Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu-Kamis, 22-23 Januari 2025 di Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo BRIN, Jakarta.

Kepala Pusat Riset Pendidikan BRIN Trina Fizzanty mengatakan, perubahan paradigma terhadap sistem pendidikan yang diwariskan oleh era kolonial di banyak belahan dunia perlu menjadi pembahasan para ahli pendidikan saat ini.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi problematika tersebut. Kami berharap, ada peran beragam pemangku kepentingan dalam perjalanan transformatif ini, baik pemerintah maupun lembaga publik," kata Trina dikutip dari Antara.

Trina menjelaskan, kegiatan ini menghadirkan dialog interdisipliner di antara peran-peran para akademisi, pembuat kebijakan, praktisi, dan tokoh masyarakat.

Melalui kegiatan ini, ia berharap mereka dapat memainkan peran penting dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip kesetaraan dan relevansi budaya melalui reformasi kebijakan dan inisiatif seperti kurikulum pribumisasi.

Sementara itu, lanjut Trina, aktor non-negara yang dimaksud dalam tema, termasuk di antaranya gerakan akar rumput, pemimpin adat, LSM, dan masyarakat sipil.

"Mereka dapat menyampaikan strategi inovatif dan spesifik untuk memberdayakan suara-suara yang terpinggirkan dan mendorong transformasi pendidikan dari bawah ke atas," ujarnya.

Trina menekankan sistem pendidikan di Indonesia bisa berkaca dari kekayaan warisan budaya sebagaimana wawasan filosofis Ki Hajar Dewantara yang mengedepankan pendidikan holistik dan relevan secara kontekstual.

"Pada prinsipnya bicara tentang tanggung jawab bersama antar sesama pemangku kepentingan pendidikan, yang sejalan dengan tujuan pendidikan dekolonial yang lebih luas secara global," tambahnya.

Pada kesempatan ini juga akan dieksplorasi dengan menyandingkan pengalaman Indonesia dengan studi kasus dari daerah lain.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: