Ciptakan Teknologi Berorientasi Kemanusiaan, Komdigi Matangkan Peta Jalan AI
BeritaNasional.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyusun dua dokumen strategis penting, Etika Kecerdasan Buatan Nasional dan Peta Jalan Pengembangan AI Indonesia
Saat ini pemerintah sedang mematangkan penyusunan etika dan peta jalan kecerdasan buatan (AI) untuk memastikan pengembangan teknologi berjalan secara etis, aman dan berorientasi pada kemanusiaan.
"Etika AI akan menjadi rambu agar teknologi ini tidak digunakan secara destruktif," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto
ia menerangkan kedua instrumen tersebut akan menjadi panduan bagi sektor publik, swasta, maupun akademik dalam mengimplementasikan teknologi AI secara bertanggung jawab.
"Prinsip utamanya adalah memastikan AI tetap memuliakan manusia, melindungi privasi, serta tidak menciptakan diskriminasi berbasis algoritma," jelasnya.
Peta jalan yang sedang digarap ini juga akan mencakup berbagai aspek seperti regulasi, riset, pengembangan talenta digital, serta kolaborasi internasional guna memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem global AI.
Namun ia menekankan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor utama dalam implementasi AI yang etis dan produktif.
Dalam hal ini perguruan tinggi memiliki peran strategis sebagai pusat riset dan pengembangan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan.
"Perguruan tinggi memiliki posisi penting sebagai penghasil talenta dan peneliti. Kita harapkan kampus mampu membangun ekosistem riset yang kolaboratif dan memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan AI nasional," ujarnya.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri akan menjadi fondasi utama untuk menciptakan AI yang inklusif dan berkeadilan, sekaligus meningkatkan daya saing nasional di sektor teknologi.
Melansir Antara, Kamis (23/10/2025) selain penyusunan etika dan peta jalan, pemerintah juga menyiapkan "AI Talent Pool" dan "AI Center of Excellence" sebagai wadah kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah.
Melalui program tersebut, mahasiswa dan peneliti akan diberi kesempatan berkontribusi langsung dalam riset dan penerapan AI di berbagai sektor, seperti layanan publik, kesehatan, pendidikan, pertanian, dan industri kreatif. (Antara)
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu







