Warga Gaza Ingin Bekerja, Bukan Tergantung dengan Bantuan Kemanusiaan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 23 Januari 2025 | 02:30 WIB
Warga Gaza ingin bekerja (Foto/UNRWA)
Warga Gaza ingin bekerja (Foto/UNRWA)

BeritaNasional.com - Wakil Koordinator Khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah mengatakan, warga Gaza tidak ingin bergantung pada bantuan kemanusiaan, melainkan ingin bekerja sebagai bagian dari upaya rekonstruksi.

“Saat saya memasuki Gaza pagi ini, rasanya seperti ini mungkin satu hari paling bahagia dalam perjalanan profesional saya,” kata Muhannad Hadi merefleksikan perjalanannya selama 35 tahun di bidang kemanusiaan.

Menyoroti perubahan yang terlihat di Gaza dibandingkan dengan kunjungan sebelumnya, ia mengatakan, orang-orang yang dia temui memiliki sikap yang berbeda.

“Hal ini membuat saya sangat senang melihat mereka sudah mulai bergerak, beberapa di antaranya kembali ke tempat asal mereka,” katanya dikutip dari Antara.

Hadi mengatakan, meskipun bantuan kemanusiaan masih diperlukan, warga Gaza sangat ingin membangun kembali kehidupan mereka.

"Mereka semua mengatakan kepada saya bahwa apa yang mereka inginkan segera adalah pulang ke rumah dan melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan. Mereka ingin bekerja," katanya.

"Mereka tidak suka kenyataan bahwa mereka telah bergantung pada bantuan kemanusiaan,” ujarnya.

Menekankan pentingnya media global, Hadi mengatakan ini saatnya bagi koresponden internasional memastikan mereka masuk ke Gaza dan melaporkan secara langsung dari sana.

Ia menekankan, pentingnya kolaborasi antara PBB, mitra kemanusiaan, negara anggota, dan sektor swasta dalam proses pemulihan awal.

“Pada hari pertama, kami mencapai lebih dari 600 (truk). Pada hari kedua, saya senang mengatakan kami melampaui angka 900 (truk), dan mungkin hari ini kami akan mencapai sekitar 900,” ujarnya.

Ia menegaskan, fokus seharusnya tidak hanya pada jumlah truk tetapi pada layanan penting dengan menyoroti kebutuhan akan perlindungan, dukungan psikososial, dan pendidikan.

Hadi mengatakan, gencatan senjata yang berlaku sebagai peluang emas untuk pemulihan, tetapi memperingatkan agar tidak berpuas diri.

“Jangan menganggap bahwa karena ada gencatan senjata, kehidupan akan berjalan mulus dan pekerjaan kita akan berjalan mudah tanpa hambatan,” katanya.


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: