Rusia Siap Berunding dengan Amerika Serikat

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 24 Januari 2025 | 22:17 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (BeritaNasional/Instagram)
Presiden Rusia Vladimir Putin (BeritaNasional/Instagram)

BeritaNasional.com -  Presiden Rusia Vladimir Putin siap berbicara dengan Presiden AS Donald Trump tentang berbagai isu, termasuk pelucutan senjata nuklir, kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Jumat waktu setempat. 

"Putin siap; kami menunggu sinyal... semua sudah disiapkan. Tak ada gunanya berspekulasi. Jika sudah ada kejelasan, kami akan beri tahu Anda," kata Peskov kepada pers di Moskow.

Menurut Peskov, Moskow siap berunding dengan Washington soal pelucutan senjata nuklir, asalkan kapasitas nuklir sekutu-sekutu AS seperti Inggris dan Perancis juga ikut diperhitungkan.

Dia mengatakan bahwa Rusia ingin memulai proses negosiasi secepat mungkin demi stabilitas global dan kesejahteraan kedua negara.

"Namun, kenyataan saat ini mengharuskan semua potensi nuklir, termasuk milik Prancis dan Inggris, untuk dipertimbangkan. Tidak mungkin mengabaikan kemampuan (nuklir) mereka dalam dialog," kata Peskov.

Dia menambahkan banyak waktu terbuang sia-sia dalam upaya denuklirisasi karena AS menghentikan kontak dengan Rusia terkait masalah itu.

"Kerangka hukum yang mengatur pengendalian senjata telah hancur, dan itu bukan kesalahan Rusia. AS-lah yang menarik diri dari perjanjian internasional, yang akhirnya menghancurkan kerangka ini," kata Peskov, dilansir Antara, Jumat (24/1/2025).

Menanggapi pernyataan Trump tentang konflik di Ukraina akan selesai dengan menurunkan harga minyak, Peskov mengatakan konflik tersebut tidak ada kaitannya dengan harga minyak.

"Konflik ini bermula dari ancaman terhadap keamanan nasional Rusia, keselamatan warga Rusia yang tinggal di wilayah tertentu, dan penolakan warga Amerika dan Eropa untuk menanggapi kekhawatiran Rusia. Harga minyak tidak ada kaitannya dengan hal ini," katanya. 

Menanggapi laporan media bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy siap berunding dengan Rusia, Peskov berpendapat laporan itu tidak berdasar, karena Zelenskyy secara hukum telah melarang negosiasi apa pun dengan Moskow.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: