PAN Minta Kasus Penembakan 5 WNI di Malaysia Diusut Tuntas

Oleh: Lydia Fransisca
Selasa, 28 Januari 2025 | 11:45 WIB
Wakil Ketua Umum PAN Saleh Daulay. (Foto/DPR RI).
Wakil Ketua Umum PAN Saleh Daulay. (Foto/DPR RI).

BeritaNasional.com - PAN meminta seluruh pihak terkait mengusut tuntas kasus penembakan lima pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat (24/1/2025) lalu. 

Wakil Ketua Umum DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, pemerintah Indonesia harus memantau secara seksama penanganan pihak Malaysia terhadap kasus ini.

"Saya dengar, sampai hari ini pihak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) belum memberi akses kepada aparat Indonesia untuk menjenguk para korban yang sedang dirawat. Tidak ada alasan dan keterangan yang diberikan terkait larangan itu. Semoga saja tidak ada upaya menutup-nutupi fakta atas insiden berdarah ini," kata Saleh dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).

Saleh menegaskan, PAN melalui anggota DPR yang duduk di komisi dan posisi terkait akan ikut mengawasi penanganan kasus ini. Bahkan, PAN siap berangkat ke Malaysia agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang. 

"Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) tetap harus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, KBRI, dan khususnya dengan atase kepolisian Indonesia di Malaysia. Kalau dikerjakan secara bersama, diharapkan kasus ini akan dapat diselesaikan sampai tuntas," ujar Saleh.

Sambil menunggu penyelesaian kasus ini, Saleh juga meminta pemerintah untuk memperhatikan keluarga para korban. Keluarga korban diharapkan segera ditemukan agar informasi dan bantuan dapat diberikan secara langsung kepada mereka.

"PAN berharap kasus ini cepat dituntaskan. Apalagi, persahabatan Indonesia-Malaysia saat ini sangat baik-baiknya. Karena itu, jangan biarkan dinodai dengan tindakan tidak profesional oleh pihak manapun," tegasnya.

Lebih lanjut, PAN pun mengucapkan belasungkawa atas kejadian ini

"PAN mengecam keras atas sikap dan tindakan berlebihan yang dilakukan APMM dalam menangani PMI. Walaupun diduga hendak masuk secara tidak prosedural. Namun, tidak selayaknya mereka ditembak. Itu melanggar HAM dan nilai-nilai kemanusiaan," pungkasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: