Pentingnya Peran Perempuan bagi Terciptanya Lingkungan Kerja yang Humanis dan Dinamis

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 12 Februari 2025 | 14:12 WIB
Pentingnya peran perempuan dalam dunia kerja (Foto/Istimewa)
Pentingnya peran perempuan dalam dunia kerja (Foto/Istimewa)

BeritaNasional.com - Akhir-akhir ini, keberlanjutan menjadi program yang sangat krusial dan sedang digalakkan di dunia industri. Untuk mencapai tujuan ini, ada beberapa prinsip dasar yang difokuskan dan disebut menjadi pilar utama yakni; lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Karena meningkatnya kesadaran publik terkait isu ini, pemerintah dan industri dituntut untuk lebih responsif dan adaptif terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Salah satu cara untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks ini adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat atas peran perempuan di dunia profesional.

CEO & Founder HerStory Muhamad Ihsan mengatakan, menurut data yang tercatat di Data Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi perempuan di Indonesia yang menduduki posisi manajerial terus meningkat setidaknya dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pada tahun 2015, proporsi perempuan di posisi manajerial hanya 22,32%. Meski sempat turun tipis saat masa pandemi Covid-19, pada tahun 2022 jumlahnya meningkat kembali hingga menyentuh angka 32,26%.

"Peningkatan signifikan itu dikarenakan gencarnya kampanye dan program-program kesetaraan gender di dunia industri yang akhirnya berdampak positif terhadap peningkatan jumlah perempuan dalam posisi strategis di perusahaan," ujar Ihsan.

Kini, terang Ihsan, sudah mulai banyak pemimpin perempuan yang kompeten, berkarakter dan berprestasi bermunculan di berbagai sektor industri di Indonesia. Hal itu bisa terwujud karena kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi, kesetaraan kesempatan kerja, dan perkembangan ilmu sudah bisa diakses oleh para wanita sehingga bisa memiliki kapabilitas yang setara dengan para pria.

Namun sayangnya, perempuan di dunia kerja masih menghadapi tantangan yang lebih kompleks. Selain berhadapan dengan stereotip gender yang sering dijadikan senjata untuk menghambat perempuan dalam meraih posisi yang lebih tinggi, mereka juga harus bertindak sebagai pemimpin yang kompeten dan tegas. Bahkna, tak jarang mereka harus merelakan karakter femininnya untuk mencapai posisi pimpinan di sebuah industri.

Padahal, karakter feminin juga sangat dibutuhkan untuk terciptanya lingkungan kerja yang lebih humanis, dinamis, kolaboratif dan saling memberdayakan karena dianggap lebih peka dan nurturing dibandingkan karakter maskulin yang tengah diglorifikasi.

Oleh karena itu, melalui program penghargaan Indonesia Best Women Empowerment Companies Awards (WECA) 2025, Women's Role in Sustainability, HerStory mempersembahkan apresiasi kepada perusahaan atau organisasi yang senantiasa mendorong peningkatan peran perempuan dan kesetaraan gender sebagai bagian dari inisiatif pemberdayaan perempuan, baik di internal perusahaan maupun kepada masyarakat.

Pada penghargaan ini, tim peneliti HerStory melakukan riset dan penilaian untuk mendapatkan kandidat-kandidat pemenang dengan program pemberdayaan perempuan terbaik.

Adapun indikator penilaian yang digunakan sebagai parameter untuk menentukan penghargaan yang sesuai untuk setiap kandidat adalah kepemimpinan, tempat kerja yang inklusif gender, peran perusahaan untuk pengembangan ekonomi perempuan di masyarakat, penggunaan teknologi digital untuk mempromosikan kesetaraan, dan transparansi dan pelaporan.

Menurut hasil riset yang dilakukan tim HerStory, 90,2 persen perusahaan yang kami teliti telah menerapkan kesetaraan gender dalam praktik bisnisnya.

Rupanya, pemanfaatan teknologi juga berperan penting dalam pertumbuhan kinerja perusahaan dan mendukung pemberdayaan perempuan. Terbukti dengan hasil riset yang menyatakan bahwa 96 persen perusahaan yang kami teliti telah memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan kesetaraan gender.

"Pemanfaatan teknologi juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesetaraan gender dan mendukung inklusivitas di dunia profesional. International Finance Corporation (IFC) mengatakan (Dalam acara Ring the Bell for Gender Equality 2023 yang diadakan oleh BEI): bahwa transisi menuju keberlanjutan dan digitalisasi berpotensi untuk menciptakan jutaan pekerjaan bagi perempuan, yang akan membantu mereka berada di posisi setara dengan laki-laki untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," terang Ihsan.

Ia juga menyampaikan apresiasinya untuk 84,3 persen perusahaan yang sudah memberikan manfaat pada lingkungan dengan memberdayakan masyarakat sekitar, utamanya pada  ekonomi perempuan. Ia berharap, keberadaan perempuan di level manajerial itu bukanlah formalitas belaka.

"Keberadaan perempuan di level top management diharapkan tidak sekadar formalitas belaka, tetapi juga untuk menghadirkan perspektif yang lebih adil gender dan beragam agar perusahaan dapat memaksimalkan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan," katanya. 

"Kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai manfaat inilah yang akan membantu perusahaan mempertahankan keberlangsungan bisnisnya dalam jangka panjang," lanjutnya.

Sementara itu Ika Kusuma Permana Sari selaku Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kementerian Pariwisata menjelaskan, "Dalam bisnis, perempuan dinilai lebih memiliki kesadaran dalam menjalankan usaha dan menemukan langkah bisnis yang mampu berdampak pada komunitas lokal dan lingkungan sekitar. Oleh karenanya, perempuan sering diidentifikasi dengan usaha-usaha ekonomi lokal yang memperdayakan arah pekerja dan sumber daya lokal. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa perempuan memiliki sifat kreatif dan ini dibandingkan dengan laki-laki."

Dalam pengembangan suatu bisnis agar bisa bertahan dan berdaya saing, menurut Ika diperlukan adanya kreativitas yang bisa menciptakan inovasi dan diversifikasi sehingga hal ini bisa berdampak terhadap keberlanjutan.

Di sisi lain, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diwakili oleh Dr.Anurwarni Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum. sebagai Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA memberikan apresiasi atas terlaksananya program penghargaan Indonesia Best Women Empowerment Companies Awards (WECA) 2025, Women's Role in Sustainability.

“Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Herstory (Warta Ekonomi Group) yang telah memberikan upaya dan sumbangsihnya khususnya melalui ajang senargaan yang malam ini kita rayakan,” tutur Dr Anurwarni.

Pihaknya berharap melalui ajang penghargaan ini bisa mendorong cita-cita tercapainya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia di berbagai lini.

Dengan adanya acara ini, HerStory percaya bahwa perusahaan terbaik di setiap sektor industri akan terus menghargai keterlaksanaan menjunjung serta menciptakan budaya inklusif dan mencapai kesetaraan gender dalam perusahaan, dengan mendukung perempuan untuk dapat berkembang dan berkreasi dalam dunia kerja.

Sejumlah perusahaan pun sukses menjadi daftar pemenang awarding HerStory, Indonesia Best Women Empowerment Companies Awards (WECA) 2025, Women's Role in Sustainability di berbagai kategori.

 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: