Kena Efisiensi, Kementerian Pendidikan Tinggi Ungkap Potensi Uang Kuliah Naik

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 12 Februari 2025 | 21:38 WIB
Ilustrasi Rapat DPR (Beritanasional/Ahda)
Ilustrasi Rapat DPR (Beritanasional/Ahda)

BeritaNasional.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Brodjonegoro mengungkap ada potensi kenaikan uang kuliah. Karena Bantuan Operasional Perguruan Tinggi (BOPTN) ikut terdampak efisiensi anggaran.

Satryo menjelaskan, pagu awal program BPOTN sebesar Rp 6,018 triliun, terkena efisiensi sebesar Rp 3 triliun. Sehingga akibat efisiensi ini akan terdampak pada uang kuliah.

"Karena kalau BOPTN ini dipotong separuh, maka ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah," ujar Satryo saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2025).

Bantuan untuk perguruan tinggi swasta juga mengalami pemangkasan sampai 50 persen. Mulanya dianggarkan Rp 365,3 miliar.

Begitu juga dengan Program Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Badan Hukum (BPPTNBH) dengan pagu anggaran 50 persen. Efisiensi juga berpengaruh pada kenaikan PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum).

Satryo mengatakan, pihaknya sudah mencoba mengakali efisiensi ini agar tidak terdampak kepada kepentingan publik.

"Ini kami mencoba untuk mengurangi potongan tersebut sehingga kami usulkan efisiensi yang dilakukan semula Rp1,185 triliun menjadi Rp711,081 miliar, 30 persen dari 50 persen yang semula. Kita ikuti potongan meski tidak sebesar yang mereka lakukan, kalau besar potongannya, PTNBH terpaksa naikkan sebagian uang mahasiswa," jelasnya.

Satryo pun berharap DPR membantu kementeriannya agar besaran efisiensi hanya Rp6,78 triliun.

"Dengan posisi ini saya berharap bapak ibu Komisi X bisa memperjuangkan supaya pemotongan tidak Rp14,3 triliun tetapi menjadi hanya Rp6,78 triliun," katanya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: