Tegas! Liga Arab Tolak Kembali Rencana Pemindahan Warga Palestina
![Tegas! Liga Arab Tolak Kembali Rencana Pemindahan Warga Palestina Massa dari Komite Solidaritas Palestina menggelar aksi bela Palestina di Tugu Proklamasi,Jakarta, Sabtu (15/6/2024). (BeritaNasional.Com/Oke Atmaja)](https://beritanasional.com/storage/2025/02/tegas-liga-arab-tolak-kembali-rencana-pemindahan-warga-palestina-13022025-145625.jpg)
BeritaNasional.com - Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menegaskan kembali penolakan organisasi tersebut terhadap rencana pemindahan warga Palestina dari tanah mereka.
Aboul Gheit juga memeringatkan tekanan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa mendorong Timur Tengah ke dalam perselisihan parah yang akan menyebabkan krisis global.
"Kami menolak rencana apa pun untuk memindahkan warga Palestina dari tanah mereka. Penyelesaian yang adil antara (Palestina dan Israel) harus dicapai," kata Aboul Gheit dalam sesi yang diadakan di World Government Summit 2025 di Dubai, Rabu (12/2/2025).
"Jika Trump terus menekan pihak Arab dan Palestina, ia akan mendorong Timur Tengah ke dalam siklus baru perselisihan yang parah," katanya dilansir dari Antara, Kamis (13/2/2025).
"Rencana untuk memindahkan warga Palestina akan menciptakan masalah global. Ini bukan hanya ketidakadilan yang tidak dapat ditoleransi oleh manusia, tetapi juga akan menjadi krisis internasional yang serius."
Ketika menerima kunjungan Raja Yordania Abdullah II di Gedung Putih beberapa waktu lalu Trump mengatakan ia akan mengambil alih Gaza di bawah otoritas AS dan mengembangkannya dengan membangun hotel, gedung perkantoran, dan infrastruktur lainnya.
Aboul Gheit memeringatkan rencana Trump akan menjadi preseden berbahaya bagi pembersihan etnis yang dapat ditiru di mana saja di dunia terhadap populasi lain.
Usulan Trump untuk mengusir warga Palestina muncul di tengah gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku di Gaza mulai 19 Januari.
Perjanjian itu bertujuan menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.200 korban dan menghancurkan daerah kantong Palestina itu,
Israel telah mengubah Gaza menjadi penjara terbuka terbesar di dunia, mempertahankan blokade selama 18 tahun, dan memaksa hampir 2 juta dari 2,3 juta penduduknya mengungsi di tengah kekurangan makanan, air, dan obat-obatan. (Antara)
8 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 21 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 7 jam yang lalu