Tak Takut Larangan Israel, UNRWA Tetap Beroperasi di Gaza

BeritaNasional.com - Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA tetap melanjutkan operasi di Jalur Gaza meski menghadapi larangan dari Israel. 

Informasi ini disampaikan oleh Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma. Pada Oktober 2023, parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang melarang aktivitas UNRWA di Israel dan wilayah yang didudukinya dengan masa tenggang 90 hari sebelum diberlakukan.

Undang-undang ini efektif mulai 30 Januari, yang juga melarang pejabat pemerintah Israel untuk berkomunikasi dengan UNRWA.

Larangan ini muncul setelah Israel menuduh sejumlah staf UNRWA terlibat dalam serangan kelompok Hamas pada Oktober 2023. 

Namun, PBB menyatakan bahwa Israel belum memberikan bukti untuk mendukung tuduhan tersebut.

Meski menghadapi larangan, UNRWA terus menjalankan operasi kemanusiaan di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk di Tepi Barat dan Gaza.

"Operasi terus kami lanjutkan di wilayah Palestina yang diduduki. Sebagai contoh, sekolah-sekolah kami di Tepi Barat tetap buka, ada 50.000 anak yang bersekolah di sana. Klinik-klinik kami di daerah itu tetap buka," ucap Juliette yang dikutip dari Antaranews pada Sabtu (15/2/2025).

Dia juga menegaskan bahwa operasi kemanusiaan di Gaza tetap berjalan, meskipun larangan komunikasi dengan pihak Israel menyulitkan pekerjaan mereka. "Kebijakan (Israel) yang melarang kontak membuat pekerjaan kami jadi jauh lebih sulit," tambahnya.

Sejak larangan ini berlaku, UNRWA tidak lagi berkomunikasi dengan pejabat Israel, dan staf internasional UNRWA di Yerusalem Timur harus ditarik karena visa mereka kedaluwarsa.

"Kami masih berharap larangan ini dicabut, agar kami tetap diizinkan beroperasi, termasuk melakukan kontak dengan otoritas Israel seperti sebelumnya," ujar Touma.

Situasi ini menambah tantangan dalam upaya UNRWA untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina di wilayah yang diduduki. 

Meskipun menghadapi larangan dan kendala operasional, UNRWA tetap berkomitmen untuk melanjutkan misinya dalam membantu pengungsi Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Sumber: Antaranews