Mahmoud Abbas Menolak Keras Upaya Pemindahan Paksa Rakyat Palestina

BeritaNasional.com - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dengan tegas menolak segala upaya yang berusaha mengusir rakyat Palestina dari tanah kelahiran mereka.
Dalam pidatonya di KTT Uni Afrika ke-38 yang berlangsung di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, Abbas menyatakan, "Siapa pun yang berpikir bisa memaksakan ‘Kesepakatan Abad Ini’ atau mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka, adalah orang yang hidup dalam ilusi," terangnya dikutip dari Anadolu, Minggu (16/2/2025).
Abbas menegaskan bahwa seruan untuk memindahkan rakyat Palestina secara paksa hanya merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan perang, genosida, kehancuran yang terjadi di Gaza, serta ekspansi pemukiman ilegal dan upaya aneksasi Tepi Barat oleh Israel.
"Satu-satunya tempat bagi 1,5 juta pengungsi yang tinggal di Gaza untuk kembali adalah kota dan desa yang mereka tinggalkan pada tahun 1948, sesuai dengan Resolusi 194 PBB," tambahnya.
Presiden Palestina itu juga menyoroti bahwa tindakan kolonial yang dilakukan oleh Israel memerlukan respons segera dari komunitas internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk mencegah munculnya kekuatan ekstremis yang berusaha menghalangi solusi dua negara.
Abbas kemudian menyerukan dukungan terhadap konferensi perdamaian internasional yang dijadwalkan diadakan di PBB pada pertengahan Juni mendatang.
Konferensi ini bertujuan untuk mendapatkan pengakuan global atas negara Palestina, memperoleh keanggotaan penuh di PBB, dan mewujudkan solusi dua negara berdasarkan hukum internasional.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengusulkan ide kontroversial untuk "mengambil alih" Gaza dan memindahkan warga Palestina ke negara-negara tetangga, serta menjadikan Gaza sebagai "Riviera Timur Tengah." Proposal "Kesepakatan Abad Ini" yang diumumkan oleh Trump pada 2020 untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina ini mendapat kecaman luas dari negara-negara Arab dan komunitas internasional.
Gencatan senjata yang mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari telah menghentikan serangan Israel yang memakan banyak korban jiwa, dengan lebih dari 48.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam kekerasan yang menghancurkan wilayah tersebut.
8 bulan yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu