2025, PDB Indonesia Diproyeksikan 30.300 Dolar AS Per Kapita

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 18 Februari 2025 | 14:16 WIB
Pembangunan dan pertumbuhan ekonimi (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Pembangunan dan pertumbuhan ekonimi (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menyampaikan produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia diproyeksikan mencapai 30.300 dolar Amerika Serikat (AS) pada 2045.

Proyeksi itu meningkat signifikan dibandingkan PDB per kapita Indonesia  sebesar 4.870 dolar AS pada 2023.

Seiring ekspansi ekonomi, pertumbuhan populasi juga akan terus berlanjut dengan jumlah penduduk diproyeksikan akan mencapai 324 juta jiwa pada 2045, kata Thomas, dalam Indonesia Data and Economic Conference 2025 di Jakarta dilansir Antara, Selasa (18/2/2025).

Ia menyebut kelas menengah diproyeksikan akan meningkat dari 17% pada 2023 menjadi 70% pada 2045.

Sementara itu, tingkat kemiskinan diperkirakan turun tajam dari 9,0% pada 2023 menjadi 0,7% pada 2045, yang mencerminkan komitmen pemerintah dan bangsa terhadap pertumbuhan inklusif dan pembangunan yang berkeadilan.

"Pencapaian visi ini akan menempatkan Indonesia sebagai ekonomi terbesar keempat di dunia, meningkatkan pengaruh global serta ketahanan ekonominya," ujarnya. 

Secara bersamaan, ia menyebut Indonesia berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dengan menuju net zero emissions (NZE), dan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi selaras dengan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Selain itu, lanjutnya, pengurangan kemiskinan akan didukung oleh distribusi kekayaan yang merata, yang memastikan bahwa manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Ia juga menyebut pilar-pilar itulah yang akan mendorong transformasi Indonesia menjadi negara yang makmur, inklusif, dan bertanggung jawab pada 2045.

"Program Astacita Presiden Prabowo berfungsi sebagai rangka prioritas nasional yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan inklusif tadi, ketahanan ekonomi, dan harmoni sosial," tukasnya. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: