Mendagri: Kepala Daerah Bertanggungjawab ke Rakyat, Bukan Partai!

BeritaNasional.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan kepada para kepala daerah bahwa kegiatan retret bermanfaat untuk daerah yang dipimpinnya. Bukan hanya untuk partai politik pengusungnya. Karena kepala daerah punya pertanggung jawaban kepada rakyat yang memilih.
"Kan ini bermanfaat bukan hanya untuk satu partai, dua partai, tiga partai. Untuk semua kepala daerah. Bukan posisinya partainya, tapi posisi kepala daerahnya ya. Karena kepala daerah kan dia dipilih oleh rakyat, dan dia harus pertanggungjawabkan kepada rakyat kembali," kata Tito saat konferensi pers retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2/2025).
Tito mengingatkan kepada para kepala bahwa setelah terpilih pertanggungjawabannya bukan lagi kepada partai politik. Partai hanya kendaraan untuk bisa mengikuti pemilihan.
"Partai kan hanya kendaraan mereka untuk bisa ikut dalam pemilihan. Ketika dia terpilih, dia tanggung jawabnya lagi nomor satu bukan kepada partainya, tapi nomor satu dia tanggung jawabnya kepada rakyat yang memili dia. Nah silahkan rakyat nanti menilai," kata Tito.
Adapun jumlah kepala daerah yang tidak hadir tanpa keterangan ada 47 orang. Tito menduga hal ini karena perintah partai. Sebab Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan instruksi kadernya yang menjadi kepala daerah menunda hadir di retret di Magelang.
"Mungkin karena masalah gangguan perjalanan, atau mungkin masalah kebijakan partainya," kata Tito.
Mantan Kapolri ini mengatakan, justru kepala daerah yang tidak hadir merugi. Sebab tidak bisa mendapatkan momentum untuk saling mengenal antarkepala daerah. Agar para kepala daerah bisa saling membantu
"Jadi kalau yang gak mengambil bagian, ya rugi sendiri. Nanti mereka kehilangan momentum untuk bisa mendapatkan teman baru, mengenal para menteri, dan juga kenal dengan gubernur, misalnya. Kehilangan momentum itu, yang nanti ya setelah itu mereka harus cari sendiri jalur mungkin untuk kenal, atau mungkin kita carikan alternatif lain dengan membuat momentum dengan cara zoom meeting. Tapi Zoom meeting itu gak keluar chemistry-nya," kata Tito.
"Kalau di sini mereka keluar chemistry. Ketahuan siapa, sampai ke personal siapa yang hobinya makan anu, siapa yang hobinya ngorok. Ketahuan satu-satu," pungkasnya.
8 bulan yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu