Hamas Tidak Mau Berunding Hingga Tawanan Palestina Dibebaskan

BeritaNasional.com - Pemimpin Hamas mengatakan kelompok pejuang Palestina tidak akan mengadakan perundingan dengan Israel sampai tahanan Palestina dibebaskan oleh Tel Aviv. Pernyataan ini disampaikan, Minggu (24/2/2024).
Sebelumnya, Israel dijadwalkan membebaskan 620 tahanan pada Sabtu (22/2/2025), berdasarkan perjanjian tahap satu gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan sebagai imbalan enam sandera yang dibebaskan Hamas, tetapi pemerintah Israel menunda pembebasan tersebut dengan dalih apa yang disebutnya sebagai "penyerahan sandera yang memalukan."
"Tidak akan ada pembicaraan dengan musuh (Israel) melalui mediator sebelum pembebasan tahanan yang disepakati sebagai ganti enam tawanan Israel," kata pemimpin Hamas Mahmoud Mardawi dalam sebuah pernyataan.
"Para mediator harus mewajibkan musuh untuk melaksanakan perjanjian tersebut," tambahnya dilansir Antara, Senin (24/2/2025).
Minggu dini hari, Hamas mengecam penundaan Israel dalam membebaskan tahanan Palestina sebagai "pelanggaran" terhadap gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan.
Gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan mulai berlaku bulan lalu.
Mahkamah Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November lalu untuk pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Rezim Zionis Israel juga tengah menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya yang brutal di daerah kantong Palestina itu.
8 bulan yang lalu
GAYA HIDUP | 12 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 14 jam yang lalu