Industri Diintruksikan Wajib Serap Susu Peternak Lokal

BeritaNasional.com - Kementerian Pertanian menginstruksikan industri pengolahan susu wajib menyerap susu dari peternak lokal untuk mendorong peningkatan produksi susu dalam negeri dan menekan impor susu.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan sudah menyurati seluruh industri pengolahan susu dalam negeri untuk melaksanakan instruksi tersebut. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Industri pengolahan susu wajib mengambil susu lokal. Kalau tidak dia laksanakan maka izin impornya dan kuota impornya bisa kita bekukan atau kita tahan," kata Sudaryono dalam keterangan di Istana Merdeka Jakarta, kemarin.
Ia menyebut saat ini 80% konsumsi susu nasional dipenuhi dari impor. Sebab industri susu dalam negeri baru bisa memproduksi sebesar 20% dari kebutuhan konsumsi susu.
Presiden Prabowo kemudian menginstruksikan agar perlahan impor susu dapat ditekan serta meningkatkan produksi susu lokal dengan mendatangkan sapi indukan melalui pembukaan akses investasi terhadap perusahaan.
Melansir Antara, Selasa (25/2/2025) pemerintah menargetkan dua juta sapi indukan yang diimpor hingga lima tahun mendatang, tanpa menggunakan dana APBN.
"Kita targetkan ada dua juta sapi indukan yang kita datangkan hidup ke Indonesia dan sudah ada 167 perusahaan yang komit untuk berinvestasi mendatangkan sapi. Jadi negara tidak mengeluarkan APBN, tapi mereka berinvestasi sumber sapinya," ungkapnya.
Perusahaan nanti akan menjalin kemitraan dengan peternak lokal, sehingga industri susu nanti dapat dialokasikan dalam pemenuhan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pemerintah memastikan Program MBG akan didukung dengan sumber protein lokal. Saat ini, susu belum masuk dalam program tersebut karena keterbatasan produksi dalam negeri.
"Kita tidak ingin memberikan susu impor kepada anak-anak kita. Kita ingin substitusi dulu dengan sumber protein yang lain, dengan telur, daging ayam dan seterusnya," tandasnya. (Antara)
8 bulan yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 20 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu