Menyedihkan, 6 Bayi di Gaza Meninggal Akibat Hipotermia

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 27 Februari 2025 | 03:00 WIB
Kondisi anak-anak di Gaza menyedihkan (Foto/UNRWA)
Kondisi anak-anak di Gaza menyedihkan (Foto/UNRWA)

BeritaNasional.com - Suhu udara di Jalur Gaza anjlok dalam beberapa hari terakhir di bawah 10 derajat Celcius pada malam hari. Sementara itu, aliran listrik di daerah itu terputus sejak hari pertama perang.

Sedikitnya enam bayi telah meninggal akibat hipotermia dalam dua minggu terakhir di Jalur Gaza, di mana semasa gencatan senjata ini ratusan ribu orang tinggal di tenda-tenda pengungsian dan reruntuhan gedung yang rusak akibat perang Israel-Hamas.

Suhu udara telah anjlok dalam beberapa hari terakhir. Wilayah pesisir mengalami musim dingin yang dingin dan basah, dengan suhu anjlok di bawah 10 derajat Celcius pada malam hari.

Kepala Departemen Anak-anak di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Dr. Ahmed al-Farah mengatakan kepada the Associated Press, ia telah menerima jenazah seorang bayi perempuan berusia dua bulan.

"Saat fajar hari ini, seorang bayi perempuan Palestina berusia dua bulan, meninggal karena penurunan suhu yang sangat tajam. Ia tidak menderita penyakit apa pun, atau mengalami masalah pada jantung atau sistem pernapasan, tetapi dia berada di dalam tenda pengungsi di tengah suhu udara yang terus turun sehingga ia kedinginan, dan ini menyebabkan kematiannya," kata Ahmed.

Ayah bayi itu, Yusuf al-Shinbari mengatakan, ia mendapati bayinya membeku, dingin, dengan darah keluar dari hidungnya tengah malam.

“Saya melepaskan kancing bajunya dan menepuk-nepuknya, tetapi ia sudah tidak bernapas lagi, jantungnya tidak berdetak lagi. Padahal kemarin saya masih bermain dengannya, memandikannya dan menciuminya. Saya sangat bahagia dengan kelahirannya, ia sangat cantik bak rembulan. Namun, ia meninggalkan saya dalam hitungan jam," ujar Yusuf sedih.

Saat laporan ini disampaikan, Dokter Al-Farah mengatakan, dua bayi lainnya sedang dirawat di rumah sakit itu karena radang dingin. Salah seorang diizinkan meninggalkan rumah sakit hari ini, tetapi yang lainnya masih berada di ruang perawatan intensif.

"Yusuf dirawat di ICU karena penurunan suhu tubuh yang sangat drastis. Saat tiba di rumah sakit, tubuhnya sudah membiru dan suhu tubuhnya sangat rendah. Sekitar 30 derajat Celsius saja. Ini kita bicara tentang sekitar tujuh atau delapan derajat di bawah kisaran normal suhu tubuh bayi," kata Ahmed.

Dr. Saeed Salah di Rumah Sakit Patient's Friends di Kota Gaza mengatakan, lima bayi berusia satu bulan atau lebih muda telah meninggal karena kedinginan dalam dua minggu terakhir, termasuk bayi berusia satu bulan yang meninggal pada Senin (24/2). Seorang bayi lainnya telah ditempatkan pada ventilator.

Salah mengatakan, bayi-bayi ini tinggal di kamp-kamp dan sekolah-sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan di Gaza utara, di mana suhu udara sangat dingin dan tidak ada alat penghangat.

“Bayi-bayi ini datang dari kamp-kamp pengungsi dan sekolah yang menjadi tempat penampungan, di mana suhu udara luar biasa dingin, sama sekali tidak ada penghangat. Tidak ada listrik, tidak ada gas, tidak ada bensin, tidak ada apapun untuk menghangatkan diri, dan mereka dan juga keluarga mereka terpapar suhu sangat dingin," ujar Salah.

Sumber: VOAsinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: