Sarmuji: Karyawan Sritex Bisa Diakomodir Tanpa BUMN Akuisisi

BeritaNasional.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji menilai karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) berpotensi diakomodir dengan banyak cara. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan meski BUMN tidak mengakuisisi atau menyelamatkan perusahaan.
“Kalau karyawannya, mungkin bisa diakomodir dengan banyak cara ya,” ujar Sarmuji di kompleks parlemen, Senayan, Jumat (7/3/2025).
Ia menduga tidak ada satu pun BUMN yang bisa menampung semua karyawan Sritex karena jumlahnya terlalu besar.
“Kalau semuanya diakomodir oleh BUMN, rasa-rasanya tidak ada satu pun BUMN yang sanggup menampung belasan ribu orang yang saat ini tidak mendapatkan pekerjaan,” tuturnya.
Menurut Sarmuji, para karyawan Sritex memiliki keahlian tertentu. Oleh sebab itu, dia menilai keahlian tersebut harus disalurkan dengan baik tanpa harus melalui BUMN.
"Jadi, alangkah baiknya mereka disalurkan sesuai dengan keahliannya. Misalkan pemerintah memberikan jembatan supaya mereka berwirausaha sesuai keahliannya,” kata dia.
Sebelumnya, Sritex, yang merupakan perusahaan tekstil terkemuka di Indonesia, resmi menghentikan seluruh operasionalnya pada 1 Maret 2025, mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap sekitar 8.400 karyawan.
Langkah itu diambil setelah Pengadilan Niaga Semarang mengeluarkan putusan pailit terhadap Sritex, yang kemudian dikuatkan oleh Mahkamah Agung. Sebagai dampaknya, karyawan mulai mengisi surat PHK untuk mengurus jaminan kehilangan pekerjaan dan pesangon.
Selain Sritex, anak perusahaannya, PT Primayudha Mandiri Jaya di Boyolali, juga dinyatakan pailit, menyebabkan hampir 1.000 pekerja terkena PHK. Penutupan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai nasib ribuan karyawan yang kehilangan pekerjaan.
9 bulan yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 18 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu