Rabu, 12 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Gubernur Ahmad Luthfi Instruksikan Tutup 3 Tanggul Jebol Banjir Grobogan dalam 2 Hari

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 12 Maret 2025 | 11:09 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi (kanan) menaiki perahu karet saat meninjau banjir Grobogan. (Foto/Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi (kanan) menaiki perahu karet saat meninjau banjir Grobogan. (Foto/Istimewa)

BeritaNasional.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menginstruksikan penutupan tanggul jebol di Sungai Tuntang, Kabupaten Grobogan, maksimal dua hari. Ada tiga titik tanggul yang jebol di sungai tersebut dengan ukuran berbeda-beda.

Jebolnya tanggul terparah ada di Desa Baturagung di Kecamatan Gubug. Kedua, tanggul di Desa Papanrejo di Kecamatan Gubug dan Satu titik tanggul jebol lainnya ada di Desa Sukoreko Kecamatan Tegowanu.

Instruksi itu diberikan Ahmad Luthfi usai melihat kondisi pengungsi di 3 titik kecamatan Gubug dan tanggul jebol di Baturagung. Saat mengecek lokasi, aliran air masih terus mengalir menggenangi rumah warga serta area pertanian.

"Prinsip, saya tidak mau tahu, besok sing penting buntu (tertutup tanggul yang jebol). Kalau ndak tertutup, kasihan, karena aliran air terus menggenangi rumah warga," kata Ahmad Luthfi usai mengecek proses penutupan tanggul jebol di Baturagung, Selasa (11/3/2025).

Tenggat waktu 2 hari itu didasarkan pada progres serta penjelasan dari BBWS Pemali Juana selaku pihak yang bertanggungjawab pada Sungai Tuntang. Penutupan aliran air itu adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Langkah berikutnya yakni membenahi tanggul sebagaimana sediakala dan didorong dilakukan normalisasi. 

Harapannya, tak akan terjadi lagi jebol terlebih lagi di momen-momen penting seperti Idul Fitri beberapa pekan lagi. Ia menekankan, jika BBWS butuh alat maka Pemprov Jateng bakal mengupayakan. 

Langkah kedua, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk normalisasi tanggul. 

Ia khawatir tanpa normalisasi maka tanggul akan kembali jebol. Ketiga adalah melakukan modifikasi cuaca agar saat masa perbaikan tanggul maka curah hujan berkurang. Modifikasi cuaca dilakukan setelah koordinasi denhan BMKG.

"Setelah jebolnya ditutup, maka dilakukan normalisasi. Alokasi anggaran dari pusat. Kemudian modifikasi cuaca," jelasnya.

Penyebab utama jebolnya tanggul ini karena intensitas curah hujan ekstrem di wilayah hulu Rawapening. Intensitas mencapai 160,5 mm atau lebih dari 150mm sebagai batas status ekstrem. 

Ahmad Luthfi juga mengimbau agar warga tak menanam tanaman di sepanjang tanggul maupun mendirikan bangunan. Akar pepohonan disebutnya merusak tanggul. Pihaknya akan kerjasama dengan Babinkamtibmas, Babinsa dan Kades agar menyosialisasikan serta menertibkan.

Kabid Operasi dan Pemeliharaan BBWS Pemali Juana, Laode Bakti mengatakan, percepatan penutupan tanggul jebol telah dilakukan. Pihaknya mengupayakan selesai dalam 2 hari. Selain itu pihaknya juga meminta pada warga melaporkan jika ada tanda-tanda kerusakan pada tanggul.

Usai meninjau tanggul, Gubernur Ahmad Lutfi melanjutkan agenda rapat koordinasi dengan Pemkab Grobogan dalam penanganan banjir di Polres Grobogan.

Bupati Grobogan, Setyo Hadi mengatakan banjir kali ini berdampak di 6 kecamatan dan 26 desa. Jumlah pengungsi menjadi 1.202 jiwa dan ada 5.501 rumah terendam banjir. Tak hanya itu, seluas 526 Ha area pertanian juga tergenang.

(Red/Febry Mustafat)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: