Rabu, 19 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Perlu Langkah Strategis Antisipasi PHK di Industri Tekstil

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 18 Maret 2025 | 23:00 WIB
Ilustrasi kena PHK (Foto/Pixabay)
Ilustrasi kena PHK (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan yang akrab disapa Noel mengatakan, diperlukan langkah strategis untuk mengantisipasi atau memitigasi munculnya pemutusan hubungan kerja (PHK) terutama di industri tekstil, yang belakangan ini marak terjadi di Indonesia.

“Kita tak boleh tinggal diam. Kita harus mengambil langkah-langkah strategis untuk membantu tenaga kerja yang terkena PHK agar mereka dapat kembali bekerja atau memulai usaha baru,” kata Noel.

Oleh karena itu, Noel mengundang sejumlah pengusaha tekstil dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Strategi Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pasca PHK di Bidang Industri Tekstil, untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan khususnya industri garmen yang selalu dinamis.

“Ekosistem industri tekstil dan garmen nasional selalu dinamis. Namun banyaknya tantangan ketenagakerjaan dan adanya PHK bukan berarti harus ditanggapi pesimistis,” kata Noel.

Menurutnya, jika tren PHK di industri tekstil ini dibiarkan tanpa intervensi serius, Indonesia bukan hanya akan kehilangan sektor industri strategis, tapi juga akan terjadi dampak sosial dan ekonomi yang merusak.

Ia menilai terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan sebagai solusi jangka pendek.

Mulai dari pelatihan dan re-skilling; penyediaan lapangan kerja baru; pendampingan dan akses permodalan bagi wirausaha; perlindungan sosial bagi pekerja; dan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan serikat pekerja.

Selain telah memastikan semua hak-hak dari para pekerja ter-PHK tetap terpenuhi, maka solusi jangka panjang untuk mengatasi PHK industri tekstil perlu segera dirumuskan bersama.

“Seperti menyiapkan pekerjaan baru bagi karyawan yang kehilangan pekerjaan, menyiapkan keterampilan memadai bagi mereka yang mau berwirausaha, dan sebagainya,” ujar Noel.

Di sisi lain, Dirjen Binalavotas Kemnaker Agung Nur Rohmad menilai perlu adanya strategi konkret untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja pasca PHK agar mereka dapat kembali bersaing di dunia kerja atau beralih ke sektor lain yang lebih prospektif.

“Melalui FGD yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan ini, kami membahas langkah-langkah strategis dalam meningkatkan keterampilan dan peluang kerja bagi SDM yang terdampak PHK di industri tekstil,” ujarnya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: