Jakarta Tingkatkan Pemantauan Polusi Udara, Tiru Paris dan Bangkok

BeritaNasional.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan meniru kota-kota besar dunia seperti Paris dan Bangkok untuk menangani polusi udara di Ibu Kota.
Hal ini dilakukan dengan meningkatkan jumlah sensor pemantauan kualitas udara dan melakukan keterbukaan data sebagai dasar kebijakan berbasis sains.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan bahwa Jakarta perlu memiliki sistem pemantauan udara yang lebih canggih seperti kota-kota besar dunia.
Asep berujar, Bangkok memiliki 1.000 stasiun pemantauan kualitas udara (SPKU), sementara Paris memiliki 400 SPKU. Sedangkan Jakarta, saat ini, sudah memiliki 111 SPKU, yang sebelumnya hanya berjumlah 5 unit.
"Ke depan, kita akan menambah jumlah sensor agar bisa melakukan intervensi yang lebih cepat dan akurat," kata Asep dalam keterangan resminya, Kamis (20/3/2025).
Lebih lanjut, Asep menekankan bahwa keterbukaan data menjadi langkah penting dalam memperbaiki kualitas udara secara sistematis.
“Kita harus lebih terbuka dalam menyampaikan data polusi udara agar intervensinya bisa lebih efektif. Yang dibutuhkan bukan hanya intervensi sesaat, tetapi langkah-langkah berkelanjutan dan luar biasa dalam menangani pencemaran udara,” ujar Asep.
Ke depannya, DLH DKI Jakarta menargetkan penambahan 1.000 sensor kualitas udara berbiaya rendah (low-cost sensors) agar pemantauan lebih luas dan akurat.
Dengan upaya ini, sumber pencemaran dapat terdeteksi lebih jelas, termasuk bagaimana polutan dari luar Jakarta masuk ke wilayah Ibu Kota.
9 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 11 jam yang lalu
PERISTIWA | 18 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu