Rabu, 26 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Permintaan Uang Ditolak Jadi Alasan OPM Pimpinan Elkius Kobak Tega Habisi Guru di Yahukimo

Oleh: Bachtiarudin Alam
Senin, 24 Maret 2025 | 10:45 WIB
Permintaan Uang Ditolak Jadi Alasan OPM Pimpinan Elkius Kobak Tega Habisi Guru di Yahukimo. (Foto/Istimewa).
Permintaan Uang Ditolak Jadi Alasan OPM Pimpinan Elkius Kobak Tega Habisi Guru di Yahukimo. (Foto/Istimewa).

BeritaNasional.com - Kapuspen Mabes TNI, Brigjen Kristomei Sianturi mengungkap hasil penyelidikan kasus penyerangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menimpa warga di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Di mana serangan yang turut memakan satu orang meninggal dunia dan enam orang luka-luka, diduga didalangi kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak. Serangan itu. Akibat permintaan sejumlah uang kepada para tenaga pengajar. 

“Karena permintaan tersebut tidak dipenuhi, kelompok ini melakukan aksi kekerasan pembunuhan, dan menganiaya enam orang guru, membakar gedung sekolah dan rumah guru, serta menimbulkan ketakutan di masyarakat,” kata Kristomei dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/3/2025).

Sehingga, lanjut Kristomei, pasca serangan oleh OPM yang tidak hanya memakan korban jiwa, tetapi juga membakar fasilitas pendidikan. Petugas gabungan, pun telah mengerahkan pasukan untuk memastikan keamanan masyarakat.

"TNI telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi korban, mengamankan wilayah, dan mendukung pemulihan situasi pasca tindakan biadab dan pengecut dari OPM" ujarnya.

Selain itu, Petugas Gabungan sampai saat ini telah berhasil mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Yahukimo ke Jayapura. Sembari, meningkatkan pengamanan di wilayah rawan dengan terus berkoordinasi bersama pemerintah daerah untuk menindak tegas pelaku serangan ini.

“Keberadaan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Papua sangat penting bagi kemajuan dan masa depan masyarakat setempat. TNI akan terus mendukung perlindungan mereka serta memastikan keamanan di wilayah yang berpotensi mengalami gangguan keamanan,” jelasnya.

“Bahwa TNI tidak akan tinggal diam terhadap aksi-aksi biadab dan pengecut yang mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas keamanan di Papua,” sambung Kristomei.

Adapun dari total korban, seorang perempuan yang bekerja sebagai guru atas nama Rosalia Rerek Sogen turut meninggal dunia akibat serangan yang berlangsung pada Jumat (21/3/2025).

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan pembakaran di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

“Kami siap bertanggung jawab atas pembunuhan agen intelijen Indonesia yang berprofesi sebagai guru di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo pada hari Jumat, 21 Maret 2025 sekitar pukul 16.00,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom dalam keteranganya.

Adapun pelakunya adalah pasukan dari Mayor Ohyon Elambu komandan batalion Angguruk, Mayor Yosua Sobolim komandan batalion Sisipia, dan pasukan dari Batalion Eden Sawi atas perintah Brigadir Jenderal Elkius Kobak Panglima TPNPB Kodap XVI.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: