Rabu, 26 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Olah TKP Polisi Ungkap 15 Anggota KKB-OPM Terlibat Penyerangan di Distrik Anggruk Yahukimo

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 25 Maret 2025 | 11:46 WIB
Proses evakuasi korban di Yahukimo Papua (BeritaNasional/dok Humas Polri)
Proses evakuasi korban di Yahukimo Papua (BeritaNasional/dok Humas Polri)

BeritaNasional.com -  Personel Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz 2025 melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas insiden penyerangan kepada warga dan pembakaran fasilitas publik di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Senin (24/3/2025) kemarin.

Kegiatan olah TKP dilakukan di tiga lokasi utama, yakni kompleks perumahan guru SD Advent Anggruk, gedung RS Efata Anggruk, dan sekolah tempat pengrusakan ruang kelas.

"Olah tempat kejadian perkara dilaksanakan untuk membuat terang suatu peristiwa pidana sebagai bagian dari Scientific Crime Investigation," kata Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, dalam keterangannya, dikutip Selasa (25/3/2025).

Sebagai bagian yang penting dalam proses penyelidikan, olah TKP ini dimaksudkan untuk memburu para pelaku penyerangan yang merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

“Sehingga kami dapat mengumpulkan barang bukti, keterangan saksi di lapangan, untuk dapat mengetahui bagaimana peristiwanya dan siapa pelaku. Dari olah TKP ini nantinya akan menjadi dasar pembuktian dalam proses penyidikan selanjutnya," ujarnya.

Dari hasil olah TKP, diketahui bahwa kejadian berlangsung selama dua hari berturut-turut, yakni Jumat (21/3/2025) dan Sabtu (22/3/2025), dengan melibatkan total pelaku berjumlah sekitar 15 orang.

Mereka turut menyerang guru-guru honorer menggunakan senjata tajam, membakar dua unit rumah dinas guru, merusak tujuh ruang kelas sekolah, serta menganiaya dan membunuh seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen.

Korban meninggal dunia ditemukan dengan sejumlah luka parah di tubuh, di antaranya luka robek di leher, luka tusuk di pinggang, dan patah tulang terbuka di tangan. Sementara itu, tujuh korban lainnya mengalami luka berat dan ringan akibat penganiayaan menggunakan senjata tajam.

Adapun delapan orang yang menjadi korban dievakuasi antara lain:

  • Rosalia Rerek Sogen. Perempuan, guru, Suku Flores (Timor), meninggal dunia (MD).
  • Doinisiar Taroci More Flores. Perempuan, guru, Suku Flores, NTT.
  • Vantiana Kambu. Perempuan, guru, Suku Papua, Sorong.
  • Paskalia Peni Tere Liman. Perempuan, guru, Suku Flores.
  • Fidelis De Lena. Laki-laki, guru, Suku Flores.
  • Kosmas Paga. Laki-laki, guru, Suku Flores.
  • Penus Lepi. Laki-laki, guru, Suku Kimial, asli Yahukimo, Papua. Dipulangkan dari RSAD Marthen Indey karena dinyatakan sehat.
  • Irawati Nebobohan. Perempuan, tenaga kesehatan, NTT.

Secara terpisah, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana. Ia juga meminta kerja sama aktif masyarakat untuk melaporkan informasi penting terkait pelaku.

"Kami mengajak masyarakat di Yahukimo dan sekitarnya untuk tetap waspada, tidak terpancing provokasi, dan segera melapor jika memiliki informasi tentang keberadaan para pelaku,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, tim gabungan berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti serpihan kaca, bilah parang dan pisau terbakar, serta sampel material bangunan yang hangus. Beberapa saksi juga telah dimintai keterangan guna memperkuat proses penyelidikan.

“Peran aktif masyarakat akan sangat membantu dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif," imbau Yusuf.

Hingga kini, personel Ops Damai Cartenz masih melakukan penjagaan dan pemantauan intensif di Distrik Anggruk untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan lanjutan.

“Polri menegaskan komitmennya untuk hadir dan melindungi masyarakat di wilayah pegunungan Papua dari aksi-aksi kekerasan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan pembakaran di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

“Kami siap bertanggung jawab atas pembunuhan agen intelijen Indonesia yang berprofesi sebagai guru di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo pada hari Jumat, 21 Maret 2025 sekitar pukul 16.00,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom, dalam keterangannya.

Adapun pelakunya adalah pasukan dari Mayor Ohyon Elambu, komandan batalion Anggruk, Mayor Yosua Sobolim, komandan batalion Sisipia, dan pasukan dari Batalion Eden Sawi atas perintah Brigadir Jenderal Elkius Kobak, Panglima TPNPB Kodap XVI.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: